Berita Tanahlaut

Tabung Elpiji 3 Kg Sering Dicuri, Begini Cara Pedagang di Pelaihari Amankan Gas Melon dari Pencuri

Kesal jadi sasaran pencuri, pemilik warung makan di Pelaihari ini mengamankan tabung gas elpiji 3 kg dari pencuri dengan cari ini

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani
DIRANTAI - Ning Rukamah merantai elpiji 3 kg guna mengamankan barang penting penunjang usahanya itu dari pencuri, Senin (14/7/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI -  Bahan bakar gas LPG saat ini menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Karenanya, barang ini pun kerap menjadi sasaran aksi pencuri.

Apalagi harga tabung kosongnya pun lumayan mahal, mencapai ratusan ribu. Terlebih jika ada isinya. 

Penuturan sejumlah warga, Senin (14/8/2023), tabung ukuran terkecil kemasan tiga kilogram (subsidi) atau yang lebih familiar disebut gas melon pun harganya mencapai Rp 200-an ribu di pasaran.

Karena itu warga mesti mengamankan barang tersebut secara ekstra. Apalagi mereka yang tempat usahanya jauh dari rumah tempat tinggal.

Baca juga: Menjelang Pembatasan Elpiji Tiga Kilogram, Pertamina Pendataan di Balangan dan Tapin

Baca juga: Sediakan Sembako Hingga Elpiji 3 Kg, Pasar Murah di Kalumpang DIserbu Maasyarakat 

Baca juga: Aturan Baru Penjualan Gas Elpiji 3 Kg Mulai 1 Januari 2024, Harus Terdata Verifikasi di Pertamina

Ning Rukamah misalnya punya cara tersendiri untuk mengamankan tabung elpiji melon di warung makannya di kawasan Jalan A Syairani, Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Warga RT 7 Desa Gunungmelati, Kecamatan Batuampar, ini menggunakan rantai besi berukuran lumayan besar. Panjangnya sekitar dua meter.

Ia selalu lebih dulu mengamankan dua tabung elpiji melonnya dengan rantai sebelum pulang. Meja dapur yang terbuat dari kayu ia lubangi sebagai pengikat rantai tersebut.

Langkah itu ia lakukan karena tak ingin lagi merugi akibat ulah pencuri.

"Sudah tiga kali saya kehilangan elpiji melon," sebutnya.

Tabung elpiji 3 kg ia rantai dan kemudian diikatkan ke bantalan kayu pada meja dapur.

Dikatakannya, harga tabung kosong elpiji melon terus naik. Saat ini mencapai sekitar Rp 200 ribu per tabung. 

Tiap sore menjelang maghrib Rukamah pulang ke rumahnya di Desa Gunungmelati yang berjarak sekitar 13 kilometer.

Langkah serupa juga dilakukan Noorhayati. Tabung gasnya juga diikat dengan rantai besi meski ukurannya lebih kecil.

Baca juga: Syarat Jadi Agen Elpiji Resmi Pertamina Agar Boleh Jualan LPG 3kg, Wajib NPWP Hingga Gas Detector

Pengamanan ekstra tersebut mesti mereka lakukan mengingat elpiji melon paling mudah diangkut. Juga paling mudah dijual karena banyak orang yang memerlukan.

Kalangan pedagang di tepi jalan raya yang juga menjual elpiji, juga kerap kehilangan. Contohnya di Desa Pulausari, Kecamatan Tambangulang.

"Beberapa kali pedagang di desa kami yang tempat usahanya di tepi jalan raya kehilangan tabung elpiji dan jeriken berisi BBM," sebut Saryani, sekretaris Desa Pulausari. (Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved