Serambi Ummah
Puntal Kadut Atau Saraba Satu Sama Baiknya, Tradisi Islami Lamaran Masyarakat Banjar Tetap Lestari
Dalam Islam pernikahan merupakan suatu ikatan yang amat sakral (mitsaqan ghalidha).
 
							Editor: 
							Edi Nugroho
						
			
	
“Karena apabila tidak seperti itu (dipinang) masih bisa laki-laki lain untuk melamar. Maksud dipinang dianggp sudah pasti atau serius,” terangnya.
Ada pun dalam tradisi masyarakat Banjar, dikenal istilah puntal kadut. Artinya lebih kurang keseluruhannya dijadikan satu biaya keuangan. Maknanya pihak lelaki yang melamar menyediakan biasa secara keseluruhan.
Selain itu, ada pula istilah saraba satu. Istilah ini merujuk pada pihak pelamar yang mesti menyiapkan kebutuhan wanita yang dipinang dalam jumlah satu per items. Mulai pakaian, aksesori hingga perabot.
Mana yang dipilih, bisa dirundingkan antarkedua belah pihak. Namun, intinya tidak memberatkan, terutama bagi yang ingin melamar. (sah)
Berita Terkait: #Serambi Ummah 
		
		| Aturan Mahar Pernikahan dalam Islam, KUA Kalumpang: Penghormatan bagi Wanita |   | 
|---|
| Mahar Pernikahan Sesuai Kesepakatan, Bukan Syarat Sah Akad Nikah |   | 
|---|
| Adab Makan Sesuai Syariat Islam, MUI Balangan: Jadikan Makanan Pembawa Berkah dan Tidak Mubazir |   | 
|---|
| Tokoh Agama Berperan Jaga Keharmonisan, Tanamkan Nilai-nilai Segar Membangun |   | 
|---|
| Kiprah Ustadz Muhammad Syafiq SHI MH di Bidang Dakwah, Sebar Ilmu hingga ke Pegunungan Meratus |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.