Berita Tapin

Saksikan Serunya Lomba Badandang, Ribuan Warga Tapin Kumpul di Persawahan 

Ribuan warga berkumpul di lahan persawahan di Desa Pandulangan, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin untuk menyaksikan Loma Badandang

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri
Ribuan warga menyaksikan badandang (ajang layang-layang) besar usai musim panen di Desa Pandulangan, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Minggu (20/8/2023) sore. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Ribuan warga berkumpul di lahan persawahan di Desa Pandulangan, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin untuk menyaksikan Lomba Badandang (ajang main layang-layang besar). 

Hiburan masyarakat selepas musim panen ini sudah jadi event tahunan yang digelar masyarakat Tapin, bahkan ada di beberapa lokasi dan waktu yang berbeda. 

Dikatakan Hasan, warga Desa Gadung yang turut ke lokasi, budaya badandang sudah berlangsung lama sejak turun temurun. 

"Apalagi seperti saat ini setelah panen, musim kering, angin bertiup kencang dan stabil untuk bermain layang-layang dandang," ucapnya, Minggu (20/8/2023). 

Baca juga: Razia Senjata Tajam, Anggota Polsek Simpur HSS Tangkap Pembawa Badik di Acara Badandang

Baca juga: Cekcok di Lomba Layang-layang HUT RI, Dua Warga HSS Terlibat Duel di Pandahan Tapin 

Ia pun memprediksi ada sekitar 200 lebih  layang-layang menghiasi langit Pandulangan sore ini. Mereka tidak hanya datang dari Kabupaten Tapin, namun juga dari Hulu Sungai Selatan hingga Kabupaten Banjar. 

Sementara itu, diungkapkan Alhariri, pemain dandang asal Rangda Malingkung, guna memeriahkan ajang ini juga diperlukan biaya yang lumayan. 

Satu layang-layang bisa dibandrol ratusan hingga jutaan rupiah, tergantung bahan yang digunakan. 

"Yang mahal itu dahung (bagian tabung bambu yang berbunyi ketika diterpa angin) ada yang 300 hingga 600 ribu per pasang," ujar Alhariri. 

Bagian lain yang cukup menguras biaya adalah helaian kain yang digunakan untuk layang-layang dandang, yakni bisa berbahan kelambu atau cover mobil. 

Baca juga: Meriahkan HUT ke-78 RI, Denzipur 8/GM Banjarbaru Gelar Lomba Layang-layang Hias

Bahan yang satu ini dinilai kuat, tidak mudah sobek saat diterpa angin kencang, selain itu kekuatannya juga lebih awet meskipun terkena air. 

"Kalau membuat layang-layangnya bisa sampai tiga hari, tergantung besar dan tingkat kerumitannya," beber Alhariri. 

Ia pun menyebut, setelah acara di Desa Pandulangan ini, berikutnya 23 Agustus akan digelar di Desa Antasari Hilir dan 27 Agustus di Desa Banua Halat Kecamatan Tapin Utara. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved