Karhutla Kalsel

Hampir Setiap Hari Dilanda Karhutla, Kualitas Udara di Kota Banjarbaru Masuk Kategori Tak Sehat

Kualitas udara di Banjarbari masuk kategoti tidak sehat. Kondisi ini, tak lepas dari dampak karhutla yang hampir setiap hari terjadi

Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi
Asap putih tebal akibat Karhutla, menyelimuti Jalan Awang Peramuan, Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru, Selasa (22/8/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Hampir setiap hari Kota Banjarbaru dilanda Kebakaran Hutan dan Lahan, yang berdampak terhadap penurunan kualitas udara.

Seperti halnya disampaikan oleh Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Pengendalian Lingkungan, DLH Banjarbaru, Shanty Eka Septiani.

Dijelaskannya per hari kemarin Senin (21/8/2023), berdasarkan data Stasiun Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kota Banjarbaru di RTH Masjid Al-Munawarah, terjadi peningkatan untuk Parameter PM 2,5, PM 10 dan HC.

"Indikator alat tersebut menunjukkan angka 69 untuk PM2,5, yang artinya udara di Banjarbaru berada pada kategori Tidak Sehat," katanya, Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Kebakaran Lahan Landa Forest City Kawasan Perkantoran Pemrov Kalsel, Enam Jam Api Berkobar

Baca juga: Tim Karhutla Padamkan Kebakaran Lahan dari Tajau Landung hingga Pamaton Kabupaten Banjar Kalsel

Baca juga: Kebakaran Lahan Kembali Kepung Desa Samuda Daha Selatan HSS, Warga Keluhkan Kabut Asap

Dijelaskan Shanty bahwa kualitas udara tersebut mengalami penurunan, bila dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.

"Tidak heran beberapa waktu terakhir, kabut asap dampak dari Karhutla menyelimuti sebagian wilayah Kota Banjarbaru," ujarnya.

Shanty juga mengungkapkan data pada Stasiun Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kota Banjarbaru di RTH Masjid Al-Munawarah, belum secara keseluruhan menggambarkan kualitas udara.

Sebab alat tersebut hanya mengukur kualitas udara hingga radius 5 Km, yang artinya hanya mendata kawasan perkotaan.

"Bila di tengah kota seperti itu, lalu bagaimana kondisi udara di Kecamatan Lianganggang dan Landasan Ulin, yanh umumnya menjadi pusat Karhutla," ujarnya.

Berkiatan hal tersebut Shanty mengimbau kepada masyarakat Kota Banjarbaru, untuk menggunakan masker.

Baca juga: Api Dekati Permukiman, Karhutla di Banjarbaru Bikin Warga Kompleks Bhayangkara Guntung Manggis Risau

Sebab menurutnya kualitas udara yang kurang baik, menjadi pemicu gangguan kesehatan umumnya Inpeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

"Walau sekarang sudah tidak lagi pandemi covid-19, kami tetap menyarakan penggunaan masker, untuk meminimalisi dampak dari pencemaran udara," ucapnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved