Tujuh Hektare Padi di Desa Ampukung Terancam Gagal Panen, Camat Kelua Fasilitasi Pompanisasi

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Adanya laporan kekeringan sawah saat padi masih berkembang di Desa Ampukung, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalsel, membuat Camat Kelua, Suwandi bertindak cepat. 

Ia mendatangi lokasi sawah warga dan berkoordinasi dengan para petani setempat, serta Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Hortikultura untuk penanggulangan kekeringan tersebut. 

Beberapa hari lalu, Suwandi dan kelompok tani serta perwakilan dinas terkait melakukan penanganan.

Mereka menggunakan sistem pompanisasi untuk mengalirkan air ke sawah melalui saluran air yang ada di kawasan tersebut. 

Baca juga: Sebulan Hujan Tak Turun,  Padi Petani di Desa Ampukung Tabalong Terancam Gagal Panen 

Baca juga: Pertanian di Sampurna dan Cahaya Baru Kabupaten Barito Kuala Terancam Gagal Panen

Minimnya sarana normalisasi irigasi kata Suwandi akan berdampak gagal panen terhadap petani di musim kemarau saat ini. 

"Lantas, kami berkoordinasi dengan UPTD Alsintan Kabupaten Tabalong dan SKPD terkait perihal upaya penanggulangan kekeringan," kata Camat, Minggu (3/9/2023).

"Lalu difungsikan Alsintan pompanisasi pengairan," lanjut lelaki yang juga menjabat sebagai sekaligus Ketua Komando Strategi Pembangunan Pertanian Kecamatan Kelua tersebut.

Baca juga: Sawah Kering dan Retak, Petani Sungai Rangas Kabupaten Banjar Terancam Alami Gagal Panen 

Sedikitnya kata Suwandi,  ada kurang lebih tujuh hektar lahan sawah yang ditanami padi terdampak.

Tanahnya mengering sampai retak. Sehingga dibutuhkan penanganan cepat untuk meminimalisir gagal panen.  (Banjarmasinpost.co.id/Isti Rohayanti)