Karhutla Kalsel

Bencana Karhutla di Kabupaten Tapin Kalsel, Api Bakar Ribuan Pohon Cabai di Desa Hiyung

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) turut menghanguskan 4.000 batang tanaman cabai hiyung di Desa Hiyung, Kabupaten Tapin, Kalsel, Jumat (15/9/2023).

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD TABRI
Karhutla Kalsel. Petani cabai hiyung, Ardiansyah, saat berupaya menyelamatkan kebunnya supaya tidak terbakar di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat (15/9/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Karhutla Kalsel. Langkah Ardiansyah gontai sambil menyaham semprotan air di bahu.

Petani cabai hiyung ini sudah pasrah, tak kuasa memadamkan api yang melumat kebunnya di Desa Hiyung RT 4, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (15/9/2023) sore. 

Tanaman cabai yang sudah berusia tiga bulan dan mulai bisa dipanen, dilalap api yang tidak terbendung membakar semak dan rumput kering. 

Baca juga: Libatkan Masyarakat Peduli Api, Karhutla di Aranio Kabupaten Banjar Bisa Diminimalisir

Baca juga: Gudang di Benawa Indah Kabupaten HST Dilalap Jago Merah, Mobil Turut Terbakar

"Ada sekitar 4.000 batang pohon cabai milik saya yang terbakar," ungkapnya saat ditemui di lokasi. 

Dikatakannya, upaya pemadaman dilakukan sejak selepas salat Jumat tadi, namun hingga petang api masih menjadi-jadi. 

Upaya pemadaman dilakukan bersama Tim Satgas Karhutla BPBD Tapin, para sukarelawan damkar dan warga sekitar. 

Baca juga: Diparkir di Tepi Jalan Tanjung Serdang kotabaru, Panel Control EMMS Ekskavator PT BKW Raib Dicuri

Baca juga: Ditinju Oknum Warga, Pembakal Aluan Besar Kabupaten HST Masuk IGD, Diduga Dipicu Masalah ini

Dikatakan Hadri, warga yang turut memadamkan, api memang sulit dikendalikan.

Selain semak kering yang mudah terbakar, tiupan angin juga berlangsung kencang hingga membawa percikan api membakar di sejumlah titik di sekitar kawasan. 

"Percikannya itu yang menimbulkan titik api baru sehingga kewalahan untuk memadamkan," tuturnya. 

Baca juga: Nyaris Jadi Korban Rudapaksa, Kaki ABG Pelaihari Kalsel Terluka Terkena Duri di Kebun Sawit

Baca juga: Lolos dari Percobaan Rudapaksa, ABG di Tanahlaut Kalsel Ini Mengaku Dikejar Empat Pria

Ribuan batang cabai yang siap panen juga setidaknya menyebabkan kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Karena saat ini, harga cabai andalan Kabupaten Tapin ini tengah bagus, berkisar Rp 50 ribu per kilogram. 

Disampaikan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tapin, Akhmad Syofyan, saat ini api masih berkobar dan teris dilakukan upaya pemadaman hingga selesai. 

Baca juga: BREAKING NEWS : Warga Sungaijelai Tanahlaut Heboh, Seorang ABG Nyaris Jadi Korban Rudapaksa

Baca juga: Penampakan Isi Rumah Haji Ijay Crazy Rich Kalsel di Binuang, King Nassar Syok Lihat Kondisi Garasi

"Kendala kita di lapangan, sulit mobilisasi mesin portabel, karena harus menggunakan roda dua dan menyasar sisi parit yang jauh," pungkasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved