Arsenal Diminta Batalkan Eksperimen yang Gagal, Pembelian Mahal Eks Pemain Chelsea Diungkit

BANJARMASINPOST.CO.ID - Gabby Agbonlahor merasa bahwa Arsenal perlu mengeluarkan Kai Havertz dari starting line-up, karena dia merasa mereka “turun” saat dia berada di lapangan.

Mikel Arteta telah membuat beberapa perekrutan yang menginspirasi selama menjadi manajer Arsenal. Mendatangkan Aaron Ramsdale setelah dua kali terdegradasi dan merekrut Ben White dari Brighton setelah satu musim Premier League adalah pilihan yang berani.

Namun, pasangan ini telah menjadi dua pemain paling penting dalam daftar tim, dan membantu The Gunners menempati posisi kedua musim lalu.

Oleh karena itu, meski banyak yang terkejut saat kedatangan Havertz, Arteta berharap ada waktu untuk memberi kesempatan kepada para penggemar untuk melihat apa yang bisa dia bawa.

Baca juga: Daftar Pemain Arsenal di Liga Champions, Kejutan Arteta Bawa Wonderkid yang Belum Debut di Tim Utama

Baca juga: Manchester City Capai Kesepakatan Pemain Ajaib Argentina, Arsenal Tunggu Gerakan Juventus

Namun, di permukaan, cukup adil untuk mengatakan bahwa transfer tersebut membingungkan. Pada saat penandatanganan – di mana Arsenal mengeluarkan 65 juta Poundsterling untuk membeli Havertz – mereka memiliki Gabriel Jesus, Eddie Nketiah dan Folarin Balogun sebagai opsi penyerang tengah.

Itu terjadi setelah musim di mana Havertz mencetak tujuh gol di Premier League untuk memimpin lini depan Chelsea.

Yang lebih membingungkan daripada merekrut striker yang mungkin tidak sebagus striker lain di skuad adalah ketika Arteta memutuskan dia benar-benar akan memainkan pemain Jerman itu di lini tengah.

Setelah menjadi starter di Community Shield karena cederanya Jesus, Havertz telah bermain di lini tengah pada setiap pertandingan lainnya musim ini, tiga kali sebagai pemain no.8 dan satu kali sebagai gelandang serang.

Dilansir Team Talk Agbonlahor mendesak Arteta untuk mencoret Havertz
Eksperimen dalam menurunkan Havertz dan benar-benar mengontraknya secara keseluruhan – adalah salah satu eksperimen yang menurut Agbonlahor harus dihentikan untuk saat ini.

“Jika saya Arsenal, saya akan mengeluarkannya dari starting lineup. Arteta bisa memasukkannya, dan mungkin dia mencetak gol – yang akan meningkatkan kepercayaan dirinya kembali,” ujarnya kepada Football Insider .

“Tetapi saya rasa mereka tidak bisa terus mengambil peluang karena ini akan menjadi pertandingan yang sulit melawan Everton.”

Agbonlahor juga merinci bagaimana perasaannya bahwa Arsenal sudah tertinggal satu langkah saat Havertz menjadi starter.

“Ini sangat sulit karena Arsenal tidak boleh kehilangan poin,” tambah Agbonlahor.

“Anda tidak bisa menjadi pemain yang terpuruk di Premier League, dan saya merasa mereka juga merasakan hal yang sama dengan Havertz di lapangan.”

Meskipun pernyataan Agbonlahor bersifat hiperbolik, Arsenal sempat mengalami penurunan pemain karena Havertz. Tidak secara harfiah, tapi mereka menggeser Thomas Partey ke pertahanan untuk memberi ruang baginya, dan menurunkan Gabriel Magalhaes, salah satu pemain terbaik mereka musim lalu.