Berita Tapin

Ketar-ketir Padamkan Api, Warga Desa Hiyung Tapin Gunakan Ember hingga Batang Pisang

Upaya petani menyelamatkan kebun Cabai dari ancaman Karhutla di Desa Hiyung penuh perjuangan

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri
Angking, bocah belia yang turut memadamkan api yang membakar lahan dan mengancam kebun Cabai Hiyung warga di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Jumat (15/9/2023) sore. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Upaya petani menyelamatkan kebun Cabai dari ancaman Karhutla di Desa Hiyung penuh perjuangan.

Sejumlah warga bersama Satgas Karhutla Kabupaten Tapin ketar-ketir memadamkan api sejak sore kemarin hingga tengah malam tadi, Sabtu (16/9/2023).

Sejumlah peralatan sederhana seperti ember, semprotan punggung, pompa portabel, hingga batang pisang yang ada di sekitar kebun juga ikut andil.

Para pemilik kebun Cabai Hiyung juga berupaya dengan mencabut, menginjak-injak jerami dan semak agar tidak mudah dijilat api.

Baca juga: Kondisi Kabut Asap Sabtu Pagi di Banjarbaru, Satu Penerbangan Terpaksa Dialihkan ke Balikpapan

Baca juga: Dikepung Api, Sekitar 12.000 Batang Cabai Hiyung di Tapin tak Terselamatkan

"Walaupun tidak berdampak banyak, setidaknya ini memperlambat rambatan api," ujar Zainab, petani cabai yang sibuk mencabut jerami.

Hal serupa juga dilakukan Hj Ipau, perempuan paruh baya ini terus melepekkan jerami di kebun cabai miliknya dengan sepatu.

Sore itu, bersama sejumlah waga lainnya, Angking, belia belasan tahun turut berjibaku memadamkan api dengan batang pisang berdaun yang digebukkan ke tanah.

Di tengah kepungan asap anak dengan dengan mengenakan sepatu boot ini nyaris tak ada takutnya, sesekali ia keluar untuk menyeka perih mata dan keringat.

Dikatakan Imi, petani yang cabainya turut terbakar, pemadaman di sekitar kebunnya memang terkendala suplai air.

"Tidak ada tampungan, air kering dan parit sekunder cukup jauh," terangnya.

Imi pun harus naik sepeda motor sekitar 500 meter hanya untuk mengisi air semprotan punggung yang ia gunakan untuk pembasahan.

Imi, petani cabai menunjukkan kebunnya yang turut dilalap api di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Jumat (15/9/2023) sore.
Imi, petani cabai menunjukkan kebunnya yang turut dilalap api di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Jumat (15/9/2023) sore. (Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri)

Sementara itu disampaikan Kabid Kedaruratan Bencana dan Logistik BPBD Tapin, Akhmad Syofyan, sejauh ini luasan terbakar di Tapin sudah mencapai ratusan hektare.

"Total 174,55 hektare dari awal Juni hingga 15 September kemarin," kata dia.

(Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved