Berita Tapin

Dikepung Api, Sekitar 12.000 Batang Cabai Hiyung di Tapin tak Terselamatkan

Kobaran api yang melahap lahan keeing di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin bertahan hingga tengah malam tadi, Sabtu (16/9/2023).

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri)
Petani masih bertahan di kebun, guna menyelamatkan batang Cabai Hiyung yang masa panen dari kepungan api yang membakar lahan di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin hingga tengah malam tadi, Sabtu (16/9/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Kobaran api yang melahap lahan keeing di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin bertahan hingga tengah malam tadi, Sabtu (16/9/2023).

Kepungan api yang awalnya dinatisipaai agar tidak menyasar ke pemukiman penduduk, berubah mengancam perkebunan Cabi Hiyung yang menjadi andalan masyarakat setempat sebagai pengahasilan tambahan di sela bertani padi.

Dikatakan Ketua Desa Tangguh Bencana Desa Hiyung, Junaidi, sedari siang hari kobaran api terus merambat terbawa angin hingga tidak sedikit bayang cabai yang memasuki masa panen jadi korban.

"Kalau dikalkulasikan, kurang lebih 12.000 batang. Tersebar di luasan sekitar 3 hektar lebih," ungkapnya saat ditemui.

Baca juga: Mobil Dilarang untuk Melintas Selama Perbaikan Ruas Jalan Veteran di Kota Martapura

Baca juga: Banjir Saweran di Pesta Crazy Rich Kalsel, Happy Asmara Jadi Sultan di Kediri dan Bagi Uang ke Warga

Warga yang juga petani cabai terpedas di Indonesia ini pun merinci, kerugian ditaksir ratusan juga rupiah dengan estimasi harga 45 hingga 50 ribu rupiah per kilo.

Dengan hasil panen rata-rata 4 hingga 6 ton per hektar dalam sekali siklus tanam.

Saat api maaih menjadi-jadi melumat rumput kering malam tadi, sejumlah petani masih berupaya mempertahankan kebun cabai, jeruk dan sebagian sawit yang ada di RT 4.

Langkah yang dilakukan yakni dengan membuat pembatas agar api tidak merambat, membasahi dengan semprotan punggung, hingga penyiraman dengan mesin portabel.

"Masih kami usahakan menahan rambatan api, setidaknya maaih ada batang cabai yang tidak terbakar," ujar Ardiansyah, petani cabai Hiyung saat ditemui di lahan miliknya.

Sementara itu, dituturkan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tapin, Akhmad Syofyan, dari tiga titik api yang ada di Tapin kemarin, kebakaran di Desa hiyung jadi yang terluas,

Yakni mencapai 14 hektare, kemudian diDesa Pandahan kurang lebih 2 hektare dan di Desa Rumintin kurang lebih 3 hektare.

Baca juga: Wali Kota Ibnu Sina Minta Sekolah Meramaikan Hari Jadi Banjarmasin dengan Menggelar Upacara

Petani masih bertahan di kebun, guna menyelamatkan batang Cabai Hiyung yang masa panen dari kepungan api yang membakar lahan di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin hingga tengah malam tadi, Sabtu (16/9/2023).
Petani masih bertahan di kebun, guna menyelamatkan batang Cabai Hiyung yang masa panen dari kepungan api yang membakar lahan di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin hingga tengah malam tadi, Sabtu (16/9/2023). (Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri))

 

"Dengan mengerahkan personil Satgas, puluhan relawan hingga warga sekitar, api di Desa Hiyung dapat dikuasai sekitar pukul 24.00 wita kami balik ke Posko," ungkapnya.

(Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved