Berita HSS
Dibeli Rp 2,3 M, Airboat Penghalau Ilegal Fishing di HSS Belum Optimal, Diskan Ungkap Kendala Ini
Airboat yang dibeli senilai Rp2,3 miliar tahun 2021 diakui Dinas Perikanan HSS tidak berfungsi optimal
Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) memiliki sebuah airboat.
Kapal untuk mengatasi masalah illegal fishing itu dibeli sejak tahun 2021 lalu, senilai Rp 2,3 miliar.
Kapal tersebut masih operasional digunakan untuk patroli di perairan rawa, namun diakui tak bisa berfungsi secara optimal.
Kepala Bidang Pengendalian SUmberdaya Perikanan, Dinas Perikanan HSS Muhyaripandi, dikonfirmasi banjarmasinpost.co.id, Minggu (17/9/2023) menjelaskan, ada beberapa hal yang membuat airboat tak berfungsi maksimal.
Baca juga: Berakhir Masa Jabatan, Wabup HSS Syamsuri Arsyad Kembali ke Usaha Pariwisata Selain Nyaleg
Baca juga: Jemaah Rela Berpanas-panasan Dengar Tausyiah Ustadz Abdul Somad di Ponpes Minhajul Abidin HSS
Baca juga: Tipu Muslihat Susanto Dokter Gadungan yang Pernah Beroperasi di Kandangan HSS Kalsel, Data Facebook
Antara lain, penambahan kabin pada airboat yang membuat bobot kapal tambah berat.
Hal tersebut menyebabkan daya dorong mesin kipasnya cepat overhit atau terlalu panas.
Bangunan kabin di depan kipas airboat membuat sirkulasi udara/angin kurang maksimal.
“Di luar alasan tenis tadi, spesifikasi airboat yang dibeli Pemkab HSS sudah sesuai permintaan masyarakat,”kata Muhyaripandi.
Dijelaskan penggunaan kabin sebagai tambahan untuk kepentingan keamanan pengguna saat operasioanal Razia illegal fishing, agar terhindar dari tindak kekerasan pelaku.
Adapun kapasitas kabin 12 orang, karena kalau hanya dua orang tidak aman jika pelaku illegal fishing melakukan perlawanan.
Meski membawa 12 orang di kabin, namun, airboat masih bisa menerobos ilung-ilung karena letak baling-balingnya yang tak berada dalam air.
Saat ini kapal tersebut masih digunakan sebagai fasilitas pendukung Dinas Perikanan, Satpolair, masyarakat di Danau Bagkau dan sekitarnya untuk patroli pengawasan.
“Parkirnya di Desa Bangkau diawasi Pokwasmas. Digunakan untuk patroli dan Razia bersama di perairan Danau Bangkau yang rawan penangkapan ikan secara illegal dengan penyetruman, "kata Pandi.
Adapun tenaga operasionalnya, warga Danau Bangkau yang sudah dilatih sebagai motorisnya.
Baca juga: Islamic Center di Kabupaten HSS Diresmikan, Ini Dana APBD yang Digunakan untuk Pembangunanya
Sebelumnya, keberadaan airboat ini dipertanyakan DPRD HSS, karena kecepatannya dilaporkan tak maksimal.
Selain biaya operasional yang mahal juga tak berfungsi maksimal khususnya dari sisi kecepatannya.
Wakil Ketua DPRD Kartoyo saat rapat kerja dengan PEmkab HSS beberapa waktu lalu menyebut kecepatannya di bawah kecepatan klotok milik masyarakat. (Banjarmasinpost.co.id/Hanani)
Warga Desa Amawang Kandangan HSS Ramai-ramai Datangi Pasar Murah |
![]() |
---|
Kebakaran di Desa Karang Bulan HSS, Satu Rumah Warga Rusak Berat |
![]() |
---|
Usai Bulan Maulid, Harga Ikan Gabus dan Toman Turun di Pasar Terpadu Kandangan HSS |
![]() |
---|
Tindaklanjuti Pengaduan PPG Prajabatan HSS, Pemkab dan DPRD Rencanakan Bertolak ke Kementerian |
![]() |
---|
PPPK HSS Tahap 2 Akhirnya Terima SK, Said Jauhar Bersyukur Setelah 12 Tahun Jadi Honorer |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.