Berita Banjarmasin

Mahasiswa Keperawatan UMB Dilatih Hadapi Situasi Emergency Pasca Bencana, Keadaaan Ancam Jiwa

Mahasiswa dari Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB) melaksanakan kegiatan simulasi

Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Edi Nugroho
Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman
Ratusan mahasiswa dari Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB) Prodi Profesi Ners melaksanakan kegiatan simulasi disaster management dan code blue, Minggu (17/9/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Ratusan mahasiswa dari Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB) Prodi Profesi Ners melaksanakan kegiatan simulasi disaster management dan code blue, Minggu (17/9/2023).

Simulasi itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan basic cardiac life support - basic trauma life support (BCTLS) yang sudah diselenggarakan FKIK UMB bekerja sama dengan Medical Services Training 119 Jakarta dari tanggal 12 September 2023 lalu.

Dekan FKIK UMB, Solikin menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini merupakan simulasi jika terjadi situasi emergency pasca bencana.

“Bekerjasama dengan BPBD Kalsel, pelatihan ini untuk melatih mahasiswa kami, dalam hal ini untuk lulusan perawat, agar siap dan mampu ketika keadaan emergency terjadi,” paparnya di sela kegiatan tersebut.

Baca juga: Pesta Rakyat Pernikahan Anak Crazy Rich Binuang, Malam Ini Panggung Armada

Baca juga: KPU dan Bawaslu Tapin Bakal Berkantor di Eks RSUD Datu Sanggul, Selama Masa Rehab

Menurut Solikin, yang paling utama dalam kegiatan itu yakni bagaimana para mahasiswa mampu menangani keadaan gawat darurat.

“Biasanyakan kalau ada bencana, ada keadaan yang mengancam jiwa, trauma, itu yang kita praktekan secara general,” tuturnya.

“Kita latih mahasiswa dapat melakukan penanganannya. Begitu juga pada konteks kerjasama antar pihak lapangan. Diharapkan mereka mampu berkoordinasi dengan pihak rumah sakit, puskesmas, maupun ambulance.”

Hal itulah kata Solikin yang dipraktekkan oleh para mahasiswa. Agar nantinya, sinergitas antar para petugas di lapangan dapat berjalan dengan sigap dan tanggap.

“Tidak ada lagi bentrok atau benturan dalam pelaksanaan tugas masing-masing,” imbuhnya.

Kegiatan yang diikuti 150 mahasiswa Prodi Ners ini kata Solikin sudah dilaksanakan dua kali sejak tahun lalu.

“Insyaallah di FKIK UMB akan wajib kita lakukan setiap tahunnya untuk program disaster nursing kita,” tutupnya.

Baca juga: Fun Walk Bersama Bupati HSS Meriah, Warga Pun Antusias

Acara tersebut dirasakan sangat bermanfaat oleh para mahasiswa Prodi Profesi Ners untuk menambah ilmunya terkait upaya tanggap darurat.

Misalnya seperti yang dikatakan oleh Nadia Tara Dila. Ia merasa dari kegiatan itu banyak sekali mendapat pengalaman dan ilmu mengenai penanganan terkait upaya Ners jika sewaktu-waktu bencana terjadi.

“Bagaimana cara melakukannya, serta bagaimana cara triase, membedakan mana pasien yang harus diutamakan terlebih dahulu,” ucapnya.

Ia juga mendapat ilmu terkait bagaimana cara pembagian tugas sesuai tim-tim yang sudah dibagi di awal.

Dila yang mendapat bagian menjadi tim Puskesmas tersebut mengaku mendapat tugas seperti memindahkan pasien dengan kode warna hijau, dan lain sebagainya.

“Sesuai tugas tim masing-masing,” tandas perempuan yang akan menjalani pelatihan Ners itu.

(Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved