Pedagang Pasar Sudimampir dan Antasari Banjarmasin Kian Menjerit, Pembeli Tambah Sepi

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kondisi pedagang di pusat konveksi Banjarmasin kian mengenaskan. Banyak toko tutup karena tidak mampu bertahan.

Mereka yang masih berjualan mengeluhkan kian sepinya pembeli.

Fenomena ini terjadi hampir di semua pasar konvensional. Sepinya penjualan diyakini imbas makin pesatnya penjualan secara online.

Pelakunya tidak hanya masyarakat, tapi juga produsen atau pabrikan.

Ini tentu juga menguntungkan konsumen karena harganya lebih murah. Terlebih saat ini tren penjualan melalui live streaming, yang juga dilakukan selebritas.

Sepinya penjualan dirasakan Rudy, pedagang seprei di Pasar Sudimampir, beberapa bulan terakhir. Kondisi ini lebih parah dibandingkan saat pandemi Covid-19.

"Kalau sebelumnya penjualan bisa mencapai Rp 3 juta sehari, sekarang hanya kisaran Rp 500 ribu," katanya kepada BPost.

Baca juga: Disrupsi Offline ke Online

Baca juga: Prediksi Cuaca Surabaya dan 32 Kota Senin 18 September 2023, Sedia Payung Medan dan Banjarmasin

Rudy pun menyampaikan biasa pasar mulai padat pengunjung sekitar pukul 08.00 Wita.

Sekarang relatif lengang setiap harinya.

“Produsen menjualnya secara online langsung ke masyarakat. Eceran atau partai harganya sama murah,” ujarnya.

Sepinya pembelian juga dirasakan pedagang Sentra Antasari. Dimas, pedagang baju di lantai dua, mengatakan tak bisa menetapkan harga tinggi.

“Bahkan kerap jual harga modal," ujarnya.

Banyaknya toko tutup dipertegas oleh Fauzi, pengelola Pasar Sudimampir. Dari 800 toko di Pasar

Sudimampir, hanya 600 toko yang masih buka.

"Pedagang yang sebelumnya buka kios sampai empat, saat ini paling dua," kata dia.