Kriminalitas di Kalsel

Dalami Kasus Raibnya Uang Nasabah Rp 1,5 Miliar, Ditreskrimsus Polda Kalsel Gandeng Ahli IT Jakarta

Ditreskrimsus Polda Kalsel melakukan penyelidikan terkait raibnya uang nasabah dari rekening Rp 1,5 miliar

Penulis: Frans Rumbon | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon
Direktur Ditreskrimsus Polda Kalsel, Kombes Pol Suhasto SIK MH. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan penyelidikan terkait dengan bobolnya rekening bank milik salah satu pengusaha di Martapura atas nama Haji Muhammad (59).

Seperti diberitakan sebelumnya, Haji Muhammad kaget bukan kepalang, setelah mengetahui uang di rekening miliknya pada salah satu bank sebesar Rp 1,5 Miliar lenyap. Tepatnya sebesar Rp 1.576.482.000.

Dirinya baru menyadari uang di rekening miliknya tersebut lenyap, pada Minggu (3/9/2023) saat hendak melakukan transaksi namun gagal karena sudah mencapai limit. Padahal pada saat itu dirinya belum ada melakukan transaksi.

Setelah mencetak rekening koran, Haji Muhammad pun menemukan ada sekitar 42 transaksi yang membuat uang di rekening miliknya terkuras hingga Rp 1,5 Miliar.

Baca juga: Uang Rp 1,5 Miliar Lenyap dari Rekening Usahawan Martapura, Ditreskrimsus Polda Kalsel Panggil Bank

Baca juga: Usahawan Asal Martapura Terkuras Sampai Rp 1,5 Miliar Dari Rekening Pribadi, Melapor ke Polda Kalsel

Direktur Ditreskrimsus Polda Kalsel, Kombes Pol Suhasto SIK MH belum lama tadi mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait hal ini.

Dan hingga saat ini, pihaknya masih belum menetapkan tersangka dalam kasus ini dan masih melakukan pendalaman.

"Masih proses pendalaman, belum ada penetapan tersangka," kata Kombes Pol Suhasto SIK MH.

Diungkapkan juga oleh Suhasto, bahwa pihaknya pun juga menggandeng ahli IT dari Jakarta untuk bisa mengungkap perkara dalam penyelidikan ini. 

Baca juga: Uang Pengusaha Martapura Rp 1,5 Miliar Raib, BRI Sebut Sang Nasabah Kena Social Enggineering

Dilibatkannya ahli IT ini, juga untuk memastikan dugaan yakni Haji Muhammad jadi korban social engineering, seperti yang diklaim pihak bank.

"Jadi semuanya masih dalam pendalaman. Sampai ada hasil pemeriksaan ahli IT dari Jakarta. Nanti dikabari lagi" pungkasnya.(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved