Breaking News

Berita HST

Meninggal Dunia di Pemancingan, Kakek 68 Tahun Asal HST Ini Sempat Mengeluh Pusing dan Sesak Nafas

Seorang kakek berinisial AH (68) meninggal dunia di lokasi pemancingan yang berada di Sungai Ray 9, Desa Kayu Rabah, Kecamatan Pandawan, Kabupaten HST

|
Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Hari Widodo
Humas Polres HST untuk BPost
Jasad AH saat tiba di rumah duka. Kakek 68 tahun asal Desa Birayang Surapati, Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS) meninggal di lokasi pemancingan di Sungai Ray 9, Desa Kayu Rabah, Kecamatan Pandawan, Kabupaten HST, Selasa, (03/10/2023) sekitar pukul 09.00 Wita. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Seorang kakek berinisial AH (68) meninggal dunia di lokasi pemancingan yang berada di Sungai Ray 9, Desa Kayu Rabah, Kecamatan Pandawan, Kabupaten HST, Selasa, (03/10/2023) sekitar pukul 09.00 Wita.

Tidak ada indikasi kekerasan kepada sang kakek asal Desa Birayang Surapati, Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS).  Sebelum meninggal, korban sempat mengeluh pusing dan sesak nafas.

Kapolres HST, AKBP Jimmy Kurniawan melalui Kasubsi PIDM, Aipda M Husaini saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.

"Iya benar, untuk kronologis kejadiannya pada pukul 06.00 wita,  kakek ini bersama dua orang temannya berangkat ke sungai Ray 9 di Desa Kayu Rabah dengan tujuan untuk memancing ikan," jelasnya.

Baca juga: Viral Pemancing Asal Kalsel Dililit Ular Piton Sepanjang 4 Meter, Begini Nasibnya Usai Diserang

Baca juga: Temukan Mayat Mengapung di Sungai Awang Banjarmasin, Pemancing Ini Tarik Mayat ke Tepian

Baca juga: Perempuan Diduga Tenggelam di Sungai Martapura, Ini Kondisinya Kala Diselamatkan Pemancing

Aipda M Husaini mengatakan setelah sampai di sekitar sungai Ray 9, sepeda motor korban diparkir di parkiran umum dan kemudian korban dan kedua temannya berjalan kaki menuju lokasi pemancingan ikan yang berjarak kurang lebih dua kilometer.

"Sampai di Lokasi pemancingan, korban tiba-tiba terjatuh dan meminta tolong kepada masyarakat sekitar untuk memanggil dua kawannya," jelasnya.

Aipda Husai mengatakan kedua kawan korban bersama masyarakat setempat memangku korban untuk istirahat.

"Saat dipangku, korban sempat mengatakan bahwa kepalanya pusing dan agak susah bernapas dan tidak berapa lama atau sekitar 15 menit korban meninggal dunia," jelasnya.

Husai mengatakan salah satu teman korban kemudian langsung memberitahukan kejadian tersebut via telepon kepada keluarga korban sekitar pukul 10.30 Wita.

"Berselang beberapa menit,  pihak keluarga datang untuk menjemput korban dan langsung di bawa ke rumah Duka untuk di makamkan," lanjutnya.

Baca juga: BREAKING NEWS Pemancing Tewas Tersambar Petir di Benua Anyar Kota Banjarmasin

Ia mengatakan atas peristiwa ini, pihak keluarga menolak untuk di bawa ke rumah sakit untuk di lakukan Visum / Autopsi karena pihak keluarga menganggap kejadian tersebut adalah musibah.

"Pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan dan tidak akan tuntut-menuntut siapapun juga di kemudian harinya," jelasnya.

Ia mengatakan dalam surat pernyataan yang dibuat pihak keluarga menyatakan bahwa usia dari Korban sudah tua dan mengalami pusing serta sesak napas karena kelelahan akibat berjalan kaki menuju tempat pemancingan Ikan pada waktu itu.

(Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved