Berita Banjarbaru

Intip Daya Tarik Warkop Sirkem Tempat Tongkrongan dan Ngopi Para ABG di Siring Kemuning Banjarbaru

UMKM di Banjarbaru di Siring Kemuning jadi pilihan anak muda nongkrong, namanya Warung Kopi (Warkop) Sirkem.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Edi Nugroho
Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda
Warung Kopi Sirkem tempat tongkrongan anak muda. 

BANJARMASIN POST CO ID - UMKM di Kota Banjarbaru di Siring Kemuning jadi pilihan anak muda nongkrong, namanya Warung Kopi (Warkop) Sirkem.

Warkop Sirkem menjadi pilihan anak muda karena harga kopi yang murah dan menjual tempat yang nyaman di siring pinggiran sungai Banjarbaru. Jadi bisa menikmati kopi di pinggir sungai Kemuning.

Owner Warkop Sirkem, Putra Prastyo, Sabtu (21/10/2023) mengatakan, jajanan yang disediakan tidak hanya varian kopi saja, namun ada pisang goreng dan mendoan.

"Mungkin karena jualan kami sangat sederhana dan harganya terjangkau di kantong jadi setiap malamnya selalu ramai," ungkapnya.

Baca juga: Mahasiswa ULM Gagas Terapi Futuristik untuk Korban PTSD, Vitamind Diharapkan dapat Direalisasi

Baca juga: Reaksi Kadishub Kabupaten Kotabaru saat Ada Mobil Parkir di Bahu Jalan, Kondisinya Jadi Sempit

Harganya kopi susu dengan varian rasa harganya Rp. 15 ribuan, paling mahal kopi V60 Rp20 ribu, itupun tergolong murah dengan biji Arabikanya.

Warkop Sirkem sendiri hanya 500 meter dari jantung kota, Kemuning RT 15 RW 4 Mandiri Kelurahan Kemuning.

Untuk menuju kesini hanya bisa dengan roda dua, kalau roda empat tidak bisa karena lahan parkir tidak ada.

Putra berharap dengan membuka Warkop Sirkem tidak hanya membuka lapangan kerja saja, tapi menjajakan kopi dan gorengan yang murah.

"Saya selaku pelaku UMKM mengembangkan sebagai mana kopi yang murah namun berkualitas, tidak menguras isi dompet para pemuda pemudi," tuturnya.

Sedikit tentang Warkop Sirkem, Putra awalnya tidak sengaja membuka warung hanya saja dengan kumpul-kumpul dengan beberapa temannya membeli mesin kopi kecil dan gerinder kopi.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 11 SMA, Halaman 12 Conversation at the Hotel, Kurikulum Merdeka

"Awalnya hanya ngopi bersama teman-teman saja, berkumpul dengan kawan lawas, kemudian kawan sepakat untuk buka warung kecil-kecilan dengan ambisi biasa saja, tidak mengejar ingin ramai warung di datangi orang. Begitulah awalnya," ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda).

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved