Berita Banjarmasin

Psikolog Asal Banjarmasin Kalsel Ungkap Penyebab Perilaku Kekerasan Geng Motor, Ada Sebuah Pola

Psikolog asal Banjaermasin Melinda Bahri menilai, kegiatan kekerasa dari geng motor merupakan perilaku kekerasan conduct disorder pada remaja.

Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Edi Nugroho
Dokumentasi Banjarmasinpost.co.id
Psikolog Melinda Bahri 

BANJARMARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kenakalan remaja di Banjarmasin kini semakin menjadi-jadi.

Mereka yang menyatakan diri sebagai geng motor juga melakukan aksi yang dianggap tak biasa hingga pembacokan.

Psikolog Melinda Bahri menilai, kegiatan tersebut merupakan perilaku kekerasan conduct disorder pada remaja. Itu disebabkan banyak faktor.

Conduct disorder itu sendiri artinya adalah sebuah pola atau gangguan perilaku yang menetap dan berulang. Yang ditunjukkan dengan ciri-ciri berupa menyerang atau menyakiti orang lain.

Baca juga: Tingkatkan Keamanan, Semua Gudang Logistik Pemilu 2024 di Kalsel Dipasangi CCTV

Baca juga: Isi Saran Pj Bupati HSS H Hermansyah Usai Melihat Kondisi Ruang Pers Room, dari Berbagai Media

Berperilaku tidak sesuai dengan norma dan nilai kebenaran yang dianut di masyarakat atau merusak dan melanggar kesusilaan lainnya.

Perilaku yang ditemukan pada anak-anak atau remaja yang mengalami conduct disorder. Antara lain yaitu suka melakukan intimidasi pada orang lain, merusak barang milik diri sendiri dan orang lain, menyulut pertengkaran, berbohong, suka minggat dari rumah, bolos dari sekolah, mencuri dan melakukan kekerasan fisik pada orang lain atau hewan.

Kalau sampai melakukan aksi terang-terangan di medsos bisa jadi perilaku kekerasan ini sudah menjadi kebiasaan yamg menimbulkan kepuasan bagi pelakunya.

Perilaku kekerasan atau dalam istilah psikologi conduct disorder.

"Perlu edukasi menyeluruh dari penegak hukum melibatkan keluarga. Karena pembelajaran dan pengawasan perilaku anak dari lingkungan keluarga," bebernya.

Menurutnya, jika di dalam keluarga ada konflik yang tidak terselesaikan sehingga anak lebih nyaman berada diluar rumah. Maka perlu melibatkan tenaga profesional yaitu Psikolog untuk menangani. (Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved