Berita Banjarbaru

Jenis Peralatan yang Disiapkan BPBD di 34 Titik di Kalsel untuk Hadapi Bencana Musim Banjir

Mengantisipasi Banjir agar lebih tertangani dengan baik, BPBD Kalsel, menyiapkan 34 titik alat Early Warning Sistem (EWS) banjir

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Edi Nugroho
Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri
Ilustrasi: Anak-anak bermain di rendaman banjir yang berlangsung di Desa Parigi Simbar, Kecamatan Bakarangan, Kabupaten Tapin, Kamis (2_2_2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Mengantisipasi Banjir agar lebih tertangani dengan baik, BPBD Kalsel, menyiapkan 34 titik alat Early Warning Sistem (EWS) banjir yang tersebar kabupaten/kota.

Kepala BPBD Kalsel, R Suria Fadliansyah, Kamis (26/10/2023) mengatakan, EWS yang dipasang ini terdiri dari 19 pengukur tinggi muka air dan 15 sirine peringatan dini.

"Kami juga membangun koordinasi dengan BMKG, Balai Wilayah Sungai (BWS), PUPR di kabupaten/kota dan Dinas Komunikasi dan Informarsi terkait sistem peringatan dini, " jelas pria yang disapa Suria itu.

Bahkan, guna memantapkan personil, BPBD Kalsel juga melakukan pelatihan dan peningkatan respons para relawan.

Baca juga: Dinas PUPR Banjar Rencanakan Normalisasi Sungai, Untuk Lancarkan Kondisi Perairan dan Persawahan

Baca juga: Gelar JMS di SMKN 1 Binuang, Kejari Tapin Sampaikan Bahaya Narkotika hingga Human Trafficking

"Seperti Desa Tangguh Bencana yang telah terbentuk 33 desa hingga Oktober 2023," papar Suria.

Adapun soal peta rawan Banjir, sudah ada dan ini sudah diinfokan ke masing BPBD Kabupaten Kota.

Dari peta itu, daerah dengan risiko tinggi terdampak banjir di Banua, antara lain, 20 kecamatan di Kabupaten Banjar, 11 kecamatan di Tanah Laut.

Selanjutnya 20 kecamatan di Kotabaru, 17 kecamatan di Barito Kuala, 12 kecamatan di Tapin, 11 di Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Tengah.

Kemudian, 10 kecamatan di Hulu Sungai Utara dan Tanah Bumbu, 12 di Tabalong, 8 kecamatan di Balangan, 5 di Banjarmasin serta 4 kecamatan di Banjarbaru.

"Kita juga akan menyosialisasikan KIE (komunimasi, informasi dan edukasi), membuat sistem peringatan dini, menuyusun rencana kontengensi, pelatihan dan peningkatan respons, " sebutnya.

Baca juga: Daftar Sejumlah Kajari di Kalsel yang Berganti, Mutasi Ratusan Pejabat Oleh Jaksa Agung RI

Sosialiasai KIE ini dengan cara tatap muka ke masyarakat, seminar kebencanaan di kampus dan lainnya, menggunakan media sosial, membentuk dan melatih penyuluh bencana.

Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Banjar, Warsita, juga siap dalam memberikan deteksi dini untuk bahaya banjir di musim penghujan nanti.

"Termasuk kami juga memonitor daerah atas yang biasanya terjadi banjir misal di Pengaron, " sebutnya. (Banjarmasinpost/Nurholis Huda).

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved