Pemilu 2024

Sikap Ketua PWM Kalsel Jelang Pemilu 2024, Pilih Calon Sesama Warga Muhammadiyah

Ketua Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Kalsel berharap agar warga Muhammadiyah memilih calon dari Muhammadiyah sendiri

|
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki
Ilustrasi - Ribuan warga Muhammadiyah melaksanakan salat Idul Fitri 1444 Hijriah di Masjid Al Jihad, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, pada Jumat (21/4/2023) pagi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Ketua Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Kalimantan Selatan, Prof Ridhahani Fidzi menegaskan, secara organisasi dan lembaga pihaknya tidak akan terlibat dalam politik praktis.

Namun, Ridhahani menyebut Muhammadiyah tidak anti politik. Pihaknya tetap menjaga kedekatan hubungan dengan seluruh partai politik.

“Warga Muhammadiyah hampir ada di semua partai politik, jadi kita tidak mengarahkan pada satu kekuatan partai politik,” ujarnya, Selasa (31/10/2023).

Ridhahani mengatakan, banyak warga Muhammadiyah yang terjun ke dunia politik sebagai konstestan Pemilu 2024.

Baca juga: Utusan Partai Politik di Kabupaten Barito Kuala Cermati Rancangan DCT Pemilu 2024

Baca juga: Efek Kaesang Pengarep Menjelang Pemilu 2024, PSI Banjarmasin Sebut Kebanjiran Pendaftar

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, KPU Kalsel dan Universitas Lambung Mangkurat Bahas Teknis Kampanye di Kampus

Dia pun berharap agar warga Muhammadiyah memilih calon dari Muhammadiyah sendiri. Sebab menurutnya, aspirasi Muhammadiyah bisa lebih mudah tersampaikan jika ada perwakilan yang duduk di kursi dewan.

“Jadi, diharapkan agar warga Muhammadiyah memilih orang-orang Muhammadiyah, dari mana pun partainya,” tuturnya.

Pernyataan sikap terhadap Pemilu 2024 juga sempat dilontarkan PW Pemuda Muhammadiyah Kalsel, beberapa waktu lalu.

Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Kalsel, M Abdan Syakura mengatakan, pemuda Muhammadiyah punya tanggung jawab secara moral untuk menjaga kondusifitas pada Pemilu 2024.

Caranya dengan membangun literasi hingga pemahaman tentang pemilu sejak dini ke lingkungan warga Kalsel.

“Tentu dari banyaknya pilihan, itu memungkinkan menciptakan gesekan di masyarakat. Jadi pendidikan politik bagi masyarakat itu penting,” ucapnya.

Menurutnya perbedaan pilihan bagi warga sangat penting saat Pemilu 2024.

Maka dari itu, tidak mudah untuk menyamakan persepsi warga. Dari perbedaan itu, menurutnya, bisa saling menghormati. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved