Berita Banjarmasin

Sejumlah Instansi Gotong Royong Garuk Eceng Gondok dari Sungai Martapura

Dinas PUPR Kota Banjarmasin menggandeng Dinas PUPR Kalsel dan Balai Wilayah Sungai Kalimantan III untuk mengatasi eceng gondok

banjarmasinpost.co.id
ANGKAT ECENG GONDOK - Eceng gondok masih memenuhi Sungai Martapura. Kapal sapu-sapu harus bekerja mengangkat eceng gondok agar tak menghambat lalu lintas di sungai, Rabu (1/11). 


BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin menggandeng Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Selatan dan Balai Wilayah Sungai Kalimantan III untuk mengatasi eceng gondok yang bersliweran di Sungai Martapura Banjarmasin.

Bersama dengan instansi tersebut, Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiah menyebut, pihaknya sudah berkoordinasi dan menindaklanjutinya dengan rapat detail antarinstansi.

“Fenomena alam ini akan kami kerubuti, istilahnya kami kerjakan semua. Nanti disiapkan beberapa lokasi yang menjadi spot untuk mengangkatnya,” kata Suri, Selasa (31/10/2023).

Suri tak menampik bahwa banyaknya pampangan tersebut ditengarai cuaca yang memang menyebabkan subur.

“Ini kan musim kemarau, air lagi kering. Secara alami ini juga jadi lahan subur untuk ilung (eceng gondok),” paparnya.

Setelah dilakukan pengangkatan lanjutnya, Dinas PUPR Kota Banjarmasin juga berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin.

Kolaborasinya yakni sampah-sampah diambil oleh PDU milik DLH Banjarmasin. Sebagian eceng gondok juga dimanfaatkan untuk dikelola agar berdaya guna.

Rencananya, BWS Kalimantan III, menghalau dan mengangkut eceng gondok dengan kapal sapu-sapu. Selain itu, Dinas PUPR Kota Banjarmasin akan menerjunkan Pasukan Turbo.

Terpisah, Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin Marzuki mengakui tak semua eceng gondok itu bisa didaur ulang.

“Kami memang ada punya tempat daur ulang untuk ilung, tapi kapasitas kami juga tidak besar. Sementara ilung yang larut ini hadir terus,” kata Bang Jack sapaannya.

Menurutnya, fenomena ini juga harus dilihat melalui akar permasalahannya, yakni di daerah hulu. “Berasal darimana, bagaimana aktivitasnya di sana,” katanya.

Di samping itu, habitat perairan di Kota Banjarmasin saat ini juga merupakan lahan bagus untuk pertumbuhan ilung. Kendati demikian, DLH bebernya akan membuat pelatihan daur ulang dari ilung.

“Ya meskipun tak semua ilung bisa kita pakai untuk kerajinan, ada spesifikasi khususnya,” jelas dia.

Menurut Bang Jack, semua elemen yang berkepentingan diharapkan dapat bekerja sama untuk mengatasi permasalahan ini.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved