Berita Internasional

Korban Tewas di Palestina Capai 9.061 Orang Imbas Serangan Israel, 3.760 Di antaranya Anak-anak

Total korban tewas di Palestina, khusunya jalur Gaza terus bertambah kini mencapai 9.061 orang.

Editor: Mariana
Tribunnews
Serangan bom Israel di kamp pengungsi di Jabalia 

"Rudal-rudal ini ditembakkan ke warga sipil. Kita sering mendengar ungkapan di media: 'dilarang oleh hukum internasional'."

"Apakah tidak ada satu negara pun di dunia ini yang bisa melihat (penderitaan) rakyat Palestina," ujar dia menambahkan.

Usai serangan itu, seorang pria lainnya mengatakan ia sedang mencari saudara perempuan dan anak gadisnya.

Sementara yang lainnya duduk berjongkok di atas reruntuhan, terlihat pasrah.

"Kami hanya duduk di sini dan berharap keajaiban dari Tuhan."

Baca juga: Viral Penampakan Serba Putih Terekam Pendaki di Gunung Lompobattang, Mirip Pocong dan Kuntilanak

Sebelumnya, pada Rabu (1/11/2023), Israel kembali menyerang Jabalia, kamp pengungsi terbesar di Gaza, Rabu.

Serangan tersebut merupakan serangan kedua setelah Israel juga menggempur Jabalia pada Selasa (31/10/2023).

Dalam serangan pada Selasa, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan lebih dari 50 orang tewas.

Sementara itu, Israel mengklaim telah membunuh seorang komandan Hamas dalam serangan itu.

Kamp padat penduduk di utara Gaza yang terkepung itu mencakup area seluas 1,4 kilometer persegi.

Menurut Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), ada sekitar 116.000 pengungsi terdaftar di kamp Jabalia.

Kepala Kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, mengecam serangan yang menargetkan Jabalia, setelah kunjungan dua hari ke Israel dan wilayah pendudukan Palestina.

"Ini hanyalah kekejaman terbaru yang menimpa masyarakat Gaza, di mana pertempuran telah memasuki fase yang lebih mengerikan dengan konsekuensi kemanusiaan yang juga semakin mengerikan," ujar dia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AlJazeera.

Ia mengatakan, "Dunia tampaknya tidak mampu, atau tidak mau untuk bertindak.

Griffiths juga menambahkan, "Hal ini tidak dapat dibiarkan terus-menerus. Kami membutuhkan perubahan langkah."

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved