Selebrita

Bikin Ringgo dan Sabai Trauma, Intip 3 Tindakan Pertama Saat Anak Terkena Demam Berdarah

Demam berdarah dangue (DBD) membuat pasangan artis Ringgo Agus Rahman dan Sabai Dieter Morscheck trauma.

Editor: Murhan
KOMPAS.com/TRI SUSANTO SETIAWAN
Artis Ringgo Agus Rahman bersama istrinya, Sabai Morscheck, diabadikan di Hotel Swiss Bell, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (24/6/2015). 

Ringgo dan Sabai sedari dulu memang telah menerapkan hidup bersih.

Namun keberadaan DBD ini membuat keduanya lebih teliti dan maksimal lagi.

"Jadi kita begitu tahu ada vaksin DBD langsung semangat banget. Kita sudah maksimal bersihkan rumah, pemeriksaan jentik, penyemprotan wilayah kompleks. Hingga penanganan kecamatan," tutur Ringgo.

Selain itu, mereka pun rutin menerapkan gaya hidup yang sehat dan lebih memerhatikan sumber kemungkinan bersarangnya nyamuk.

"Diperhatikan lagi. Sampai punya taman belakangan, sering area becek. Kita babat saja, tidak tahan nyamuk yang ada. Kami (saat ini) belum bisa menyesuaikan memberikan perawatan maksimal," tutupnya.

Jangan Panik, Ini Pertolongan Pertama Saat Anak Terkena DBD

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyebab kematian anak yang cukup tinggi di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2022, 73 persen dari jumlah kematian DBD yang mencapai 1.135 kasus terjadi pada anak usia 0-14 tahun.

Tak heran, penyakit tersebut menjadi momok menakutkan bagi para ibu.

Dilansir dari Kompas.id, Jumat (27/1/2023), Ketua Divisi Infeksi dan Pediatri Tropik Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (RSCM-FKUI) dr Mulya Rahma Karyanti, spAk, Msc, mengatakan bahwa penyakit DBD sangat berbahaya, terutama bila menyerang anak.

Pasalnya, anak yang terinfeksi DBD bisa tidak bergejala. Di sisi lain, anak juga dapat mendadak demam tinggi dalam 1-3 hari. Gejala ini diikuti sakit kepala, nyeri otot dan tulang atau timbul bercak merah di kulit, serta nyeri di belakang mata.

Gejala tersebut, jelasnya, menandakan fase awal terjadi infeksi. Selanjutnya, fase kedua terjadi pada 4-6 hari setelah infeksi dengan gejala suhu tubuh akan menurun.

Fase tersebut harus diwaspadai karena merupakan tahap kritis. Adapun perburukan akibat infeksi dengue ditandai dengan kebocoran pembuluh darah. Kadar hematokrit akan mengalami kenaikan. Biasanya, kadar trombosit dan tekanan darah pasien turun di bawah batas normal.

Jika sudah melewati fase kritis, anak akan memasuki ke fase penyembuhan setelah hari keenam dan ketujuh. Ketiga fase ini kerap disebut penala kuda.

“Jika anak bergejala DBD, orangtua harus memperhatikan asupan minuman sang anak. Anak harus rajin minum agar tidak dehidrasi dan perhatikan buang air kecilnya. Jika dalam delapan jam tidak buang air kecil, anak harus segera dibawa ke dokter,” ujar dr Mulya.

Untuk pertolongan pertama dan pencegahan terhadap DBD, ibu bisa menerapkan langkah-langkah berikut.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved