pilpres 2024

Anies Baswedan Ingin KPK Kembali Bertaring dan Tidak Dalam Kendali Pemerintah

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mempunyai tekad mengembalikan maruah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

istimewa
SILATURAHMI - Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersilaturahmi dengan para kiai, ulama, habaib dan santri se-Malang Raya di Pondok Pesantren Salaf Al-Qur’an Asy-Syadzili, Minggu (8/10/2023). 

 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MAKASSAR - Keberadaan KPK di bawah komando Firli Bahuri dkk yang kini terus-terusan menjadi sorotan juga jadi perhatian Bakal Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan.

Misalnya, KPK saat ini jadi bulan-bulanan publik atas dugaan pemerasan pimpinan KPK kepada eks Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mempunyai tekad mengembalikan maruah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Anies mengatakan, sudah saatnya KPK dikembalikan menjadi lembaga institusi yang benar-benar bertaring dalam pemberantasan korupsi.

Bahkan, Anies menyinggung KPK semestinya tidak dalam kendali pemerintah, melainkan harus menjadi lembaga independen.

Hal itu disinggung Anies Baswedan saat berorasi di kegiatan Silaturahmi dan Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) di Four Point by Sheraton Hotel Makassar, Minggu (5/11/2023).

"Bagaimana KPK itu dikembalikan menjadi institusi yang benar-benar bertaring dan tidak dalam kendali pemerintah," kata Anies di hadapan peserta Silatnas ICMI.

"Karena dengan adanya KPK inilah maka sektor strategis bisa dicegah (korupsi)," tambahnya.

Anies Baswedan mengaku bahwa dirinya sempat meminta jajaran KPK untuk membentuk KPK Ibukota saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Kala itu, Agus Rahardjo menjabat Ketua KPK Periode 2015–2019.

Capres usungan Koalisi Perubahan itu menjelaskan, tujuannya agar tugas KPK Ibukota itu untuk melakukan pengawasan dan pencegahan korupsi.

"Kami di Jakarta, minta tolong mantan KPK untuk jadi KPK Ibukota. Tugasnya apa? pencegahan, pencegahan, pencegahan. Karena kita tidak bisa lakukan penindakan," beber Anies.

Lebih lanjut, menurut Anies, adanya KPK Ibukota tersebut, banyak program yang diusulkan oleh birokrat tidak ada yang lolos reviu.

Bahkan, begitu ada pencegahan, banyak program yang diusulkan oleh birokrasi ketika di reviuw oleh KPK ibukota ternyata tidak layak untuk dicalonkan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved