Berita Tanahlaut

Terdampak Panas Ekstrem, 1 Hektare Lebih Pohon Penghijauan PT JBG di Tahura Hangus Dilalap Api

Panas ekstrem membuat pohon penghijauan seluas 1 hektare yang ditanam PT Jorong Barutama Greston (JBG) di Tahura Sultan Adam di Mandiangin terbakar

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Idhar untuk BPost
TERBAKAR - Inilah pohon penghijauan yang ditanam PT JBG di kawasan Tahura yang terbakar pada pekan pertama September lalu akibat kemarau panjang saat ini. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Dampak panas ekstrem tahun ini cukup kompleks. Selain kegagalan panen hingga krisis air bersih, pepohonan penghijauan pun turut terdampak karenanya.

Di antaranya pohon penghijauan yang ditanam PT Jorong Barutama Greston (JBG) di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam di Mandiangin, Kabupaten Banjar.

Informasi dihimpun Jumat (10/11/2023) pohon penghijauan tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan program rehabilitasi DAS (Daerah Aliran Sungai) di luar konsesi tambang JBG.

Sekadar diketahui, JBG merupakan perusahaan swasta multinasional pemegang izin perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B) yang beroperasional di Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanahlaut.

Baca juga: Kisah Relawan Kebakaran Lahan di Kalsel: Nginap di Lokasi Karhutla, Berteman Tabung Oksigen

Baca juga: Belukar di Asamasam Tanahlaut Terbakar, Berkobar Sejak Siang

Pohon penghijauan tersebut telah mulai membesar. Sebagian tingginya telah mencapai sekitar dua hingga tiga meter.

Lantaran terpapar panas ekstrem, rerumputan dan dedaunan yang rontok menjadi sangat kering sehingga rentan terbakar dan akhirnya dilalap si jago merah.

"Pada 4 September 2023 lalu terbakarnya," sebut I Gde Widiada, mine head PT JBG.

Ia menyebutkan luasan pohon penghijauan yang terbakar tersebut 1,5 hektare yang berada di wilayah Desa Mandiangin Timur.

Pohon penghijauan tersebut ditanam pada April 2015 silam. Total luasan penghijauannya sekitar 19 hektare.

Gde mengatakan pihaknya nanti akan melakukan penanaman kembali pada pohon yang terbakar tersebut.

Sementara saat ini belum bisa dilakukan karena cuaca masih cukup panas.

"Menunggu kondisinya memungkinkan, paling aman setelah tiba musim penghujan," jelasnya.

Lebih lanjut ia menerangkan rehabilitasi DAS di luar konsesi tambang sesuai ketentuan pemerintah, untuk JBG seluas 2.500 hektare.

Dari angka tersebut, seluas 1.200 hektare telah tuntas atau telah diserahkan kepada pemerintah. Lalu, 1.200 hektare lagi saat ini sedang proses penilaian.

Baca juga: Cuaca Panas Picu Kebakaran Lahan di Kertak Hanyar-Gambut, Api Dekati Pemukiman Bikin Panik Warga

Sisanya akan segera direalisasikan ketika nanti kondisi iklim telah bersahabat. Ditargetkan pada 2024 mendatang telah tertuntaskan secara keseluruhan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved