Berita HSS

Sungai Mulai Berair, Petani di Desa Gumbil HSS Mulai Tanam Sayuran

Warga Desa Gumbil, Kecamatan Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) kini mulai bisa tanam sayuran

Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid
Ilustrasi-Muhyar, Warga Nagara HSS tengah menyiram bibit sayuran dagangannya diatas kelotoknya di Pasar Marabahan, Kabupaten Batola, Selasa (25/4/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN-Dilanda kekeringan dan krisis air selama sekitar dua bulan, warga Desa Gumbil, Kecamatan Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) kini mulai bisa tanam sayuran.

Petani mulai menyemai bibit sayuran seperti cabai, timun, tomat, kacang panjang dan jenis sayuran lainnya.

Kepala Desa Gumbil, Muhammad Rizali, kepada banjarmasinpost.co.id, Minggu (12/11/2023) menjelaskan, kegiatan berkebun mulai bisa dilakukan, seiring terisinya sungai dengan air.

“Sepekan ini, hujan mulai sering turun, meski belum begitu intens, cukup membuat sungai berair lagi. Tapi kedalamannya masih kurang,”kata Rizali.

Baca juga: Pawai Obor Meriahkan Hari Pahlawan Ke-78 di HSS, Pj Bupati Sebut Penting Tanamkan Patriotisme

Baca juga: Sebanyak 45 Rumah Terdampak Puting Beliung di Angkinang dan Telaga Langsat Kabupaten HSS

Baca juga: Ulama Kabupaten HSS Kumpulkan Donasi Rp 21.231.000 Hasil Penggalangan Tiga Jam di Jalan A Yani

Disebutkan, untuk bercocok tanam padi, belum bisa dilakukan, karena padi membutuhkan cukup air hujan.

Apalagi, di petani setempat mengandalkan sawah tadah hujan. “Kemungkin, pertengahan Desember atau Januari baru bisa tanam padi. Sampai sawah berair lagi,”katanya.

Soal kebutuhan air untuk konsumsi, Kades mengatakan, sudah bisa diatasi karena sumur-sumur gali maupun sumur pipa sudah berisi air lagi.

Untuk kebutuhan sehari-hari, warga sudah menggunakan air sumur lagi. Sebelumnya, selama dua bulan, kebutuhan air bersih warga, kata Rizali dipasok Pemkab HSS, relawan BPK, Ketua DPRD dan anggota dewan lainnya.

Rizali pun mengatakan, sebelumnya, saat kemarau panjang, Desa Gumbil tak pernah sampai kesulitan air akibat sungai dan sumur kering.

“Tahun-tahun sebelumnya, sekalipun kemarau panjang, sungai dan sumur masih ada air. Baru tahun ini benar-benar kering membuat warga tak bisa berkebun sayur dan bertanam padi,”katanya.

Desa Gumbil sendiri salah satu desa penghasil padi dan sayuran. Selama tak bisa bertani warga setempat menyadap karet.

Selama musim kemarau, berdasarkan laporan di Sekretariat Daerah HSS, untuk Kecamatan Telaga Langsat ada enam desa terdampak kekeringan.

Desa tersebut, Pakuan Timur, Pandulangan, Gumbil, Ambutun, Longawang dan Hamak Utara.  

Kades Gumbil sendiri menyatakan, untuk anggaran perubahan 2023, pihaknya menganggarkan dana desa sekitar Rp 120 juta, untuk membangun sarana dan prasarana air bersih yang sumber airnya akan diambil dari air gunung di RT 04 desa setempat.  (Banjarmasinpost.co.id/Hanani)

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved