Sjachrani Mataja Meninggal Dunia

Kenangan Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis pada Sosok Mantan Bupati Sjachrani Mataja

Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis ucapkan duka dan berbelasungkawa atas wafatnya Bupati Kotabaru 2000-2005 dan 2005-2010, Drs H Sjachrani Mataja.

Penulis: Herliansyah | Editor: Alpri Widianjono
ISTIMEWA
Bupati Kotabaru periode 2000 - 2005 dan 2005 - 2010, Drs H Sjachrani Mataja, MM, tutup usia, Senin (13/11/2023) . 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Ucapan duka wafatnya Bupati Kotabaru (2000-2005 dan 2005 - 2010), Drs H Sjachrani Mataja, MM, Senin (13/11/2023), terus mengalir.

Begitu pula Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis.

"Saya mengucapkan turut berduka cita dan berbelasungkawa atas berpulangnya ke Rahmatullah ayahanda kita yang juga bupati kita (2000 hingga 2010)," ucapnya.

Ia pun mendoakan almarhum diterima disisi Allah SWT, diampuni segala dosa, diterima segala amal perbuatan, kemudian husnul khotimah.

Atas nama pimpinan di DPRD Kotabaru, dia juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Kotabaru dua periode, 2000 hingga 2010, tersebut atas dedikasinya selama pernah menjabat.

Baca juga: BREAKING NEWS - Innalillahi Sjachrani Mataja Mantan Bupati Kotabaru Meninggal, Sekda Ikut Berduka

Baginya, sangat luar biasa kiprah almarhum untuk Kabupaten Kotabaru selama dua periode dari tahun 2000 hingga 2010 itu.

Banyak pembangunan yang diberikan demi untuk memajukan Kotabaru.

"Itu tentu jasa-jasa beliau. Ada beberapa kegiatan mungkin program beliau yang belum terlaksana. Dan, terus kita lanjutkan hingga hari ini. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga ridho dan mengikhlaskan kepergian beliau dan bersabar," ucap Syairi.

Dia kemudian mengenang selagi dirinya sebagai kepala desa di Kecamatan Kelumpang Barat, semasa almarhum menjabat sebagai Bupati Kotabaru.

Diakui , mantan Bupati itu adalah sosok orang yang luar biasa.

Bahkan, dirinya menjadikan almarhum sebagai mentor politik.

Baca juga: Hari Diabetes Sedunia pada 14 November, Warga Banjarmasin Ini 10 Tahun Tergantung Insulin

Ketika almarhum sebagai bupati,  komunikasi setiap kunjungan ke desa, paling pertama ditemui bukan camat.

Namun, para kepala desa dulu dikumpulkan untuk menyampaikan keluhan.

"Jadi, bukan pejabat teras yang beliau utamakan ketika kunjungan ke kecamatan, tapi kepala desa dikumpulkan, duduk bersama dan ngobrol. Seperti itu," bebernya.

Dari yang terbawah dulu, sehingga sesuatu diterima dari SKPD, Camat, dan bisa langsung disinkronkan dengan para kepala desa.

"Jadi, lebih mementingkan ketemu dengan kepala desa dan pengurus RT yang dikumpulkan. Baru duduk bersama dengan para camat. Jadi, beliau orang yang luar biasa dalam membangun komunikasi, kemudian menjaga situasi politik. Beliau memang orang yang luar biasa," kenang Syairi.

(Banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved