Breaking News

Mentan Amran Sulaiman ke Tanah Laut

Punya Potensi Lahan Rawa, Kalsel Jadi Target Tahap Awal Program Swasembada Pangan Kementan  

Mentan Amran Sulaiman mengungkapkan alsel masuk dalam 10 provinsi yang menjadi lokasi program pemanfaatan lahan rawa untuk swasembada pangan

Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki
Mentan Andi Amran Sulaiman didampingi Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, meninjau stan UMKM pangan, di depan Gedung Idham Chalid, Banjarbaru, Kamis (16/11/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kalimantan Selatan (Kalsel) masuk dalam 10 provinsi yang menjadi lokasi program pemanfaatan lahan rawa untuk swasembada pangan.

Hal itu diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman saat Pertemuan Pembinaan Penyuluhan Pertanian wilayah Kalsel, di Gedung Idham Chalid, Banjarbaru, Kamis (16/11/2023).

“Kalsel punya potensi lahan rawa nomor satu yang akan digarap dalam menggedor produksi pangan,” ucap Mentan.

Mentan menggaungkan agar target Indonesia kembali swasembada pangan. Untuk mendukung hal itu, Mentan mengajak para penyuluh dan insan pertanian lainnya untuk bekerja keras.

Baca juga: Menteri Pertanian Amran Tinjau Pengerukan Kanal dan Jelajahi Lahan Rawa di Kabupaten Tala

Baca juga: BREAKING NEWS Mentan Amran akan Berinteraksi dengan Petani Kabupaten Tala dan Tinjau Lahan Rawa

Amran mengungkapkan, kelanjutan program pemanfaatan lahan rawa untuk Indonesia bisa swasembada pangan. 

Untuk tahap awal, Amran menyebut Kementan sudah siap menanam padi di 500 ribu hektare lahan rawa pada awal 2024 mendatang. 

Tiga bulan berikutnya, penanaman padi dilakukan di 500 ribu hektare sisanya.

Jika ditotal dalam setahun, Kementan menggarap lahan rawa 1 juta hektare agar Indonesia bisa swasembada pangan.

“Pertama itu 500 ribu hektare, mungkin setelah selesai ini tiga bulan, tiga bulan berikutnya 500 ribu hektare lagi. Kita identifikasi,” ujarnya.

Kalsel masuk dalam 10 provinsi yang ditunjuk Mentan. Kalsel juga menjadi lokasi tujuan tahap awal program tersebut.

“Tahap awal untuk satu juta hektare itu adalah Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalbar, Sumatera Utara, Lampung,” ungkapnya.

Sebelum hadir di Kalimantan Selatan, Mentan juga sempat menyapa penyuluh di Sulawesi Tengah (6/11/2023) dan Sumatera Selatan,(13/11/2023).

Dalam kunjungan kerjanya, Mentan Amran membakar semangat penyuluh di Kalsel untuk bersama bekerja bahu membahu dalam mencapai target peningkatan produksi padi khusus di wilayah Banua.

“Saya hadir di sini, bertemu teman-temanku para penyuluh untuk mengajak bersama bekerja keras dalam upaya meningkatkan produksi pangan sekaligus sekali lagi meraih swasembada,” katanya.

Mentan Amran juga meminta dukungan dari Gubernur dan semua pihak terkait, termasuk TNI untuk bersama menyukseskan amanah presiden Jokowi agar swasembada tercapai lagi.

“2019-2020 kita pernah swasembada, dan itu adalah hasil kerja keras kita bersama. Kita, Petani Penyuluh dan Babinsa, untuk itu harus kita lanjutkan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan. tema yang diusung adalah ‘Dukungan Penyuluhan dan Petani Dalam Meningkatkan Produksi Padi dan Jagung di Provinsi Kalimantan Selatan’.

“Tujuan kegiatan untuk memotivasi penyuluh pertanian, para petani dan steakholder yang terkait dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Kalimantan Selatan,” tambahnya.

Provinsi Kalsel merupakan penyangga komoditas pangan strategis yang mempunyai potensi lahan sawah, khususnya lahan rawa.

Dedi menyampaikan, kunci keberhasilan program pembangunan pertanian melalui peningkatan produksi untuk mencapai swasembada adalah penyuluh pertanian. 

Kegiatan ini dihadiri peserta sebanyak lebih dari 1.000 orang yang terdiri dari para Penyuluh Pertanian, Petani Milenial, Kelompok Wanita Tani (KWT), P4S, KTNA serta stakeholder pertanian di seluruh Kalsel. 

“Melalui pertemuan ini diharapkan para petani dan penyuluh pertanian dapat berkolaborasi dilapangan untuk mengenjot produksi dan produktivitas pertanian khususnya padi dan jagung untuk meraih kembali Swasembada Pangan,” ujarnya. 

Baca juga: Menteri Pertanian dan Pj Bupati Tala Naik Trail Menjelajahi Lahan Rawa, Pernah Diterjang Banjir

Rangkaian kegiatan diawali dengan Pelatihan Teknis Gerakan Tani Pro Organik dalam Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung.

Pemerintahan saat ini menempatkan sektor pertanian untuk memperkuat ekonomi dan pertahanan nasional. 

Pada era perkembangan teknologi saat ini, arah pembangunan pertanian yang hendak diwujudkan adalah pertanian yang maju, mandiri dan modern berbasis IT. Alhasil, dalam tantangan apapun pertanian Indonesia tetap berproduksi sehingga mampu menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved