Pasar Terapung Lok Baintan

Wisata Kalsel: Cara Sewa Jukung dan Klotok di Pasar Terapung Lok Baintan Kalsel

Pasar Terapung Lok Baintan berlokasi di desa Sungai Pinang Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)
Dermaga Pasar Terapung Lok Baintan, Desa Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJAR - Pernah membayangkan bagaimana rasanya berbelanja di pagi hari sembari mengapung di sungai?

Sobat Banjarmasinpost.co.id bisa mencoba pengalaman unik ini di Pasar Terapung Lok Baintan yang berlokasi di desa Sungai Pinang Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Kawasan Pasar Terapung Lok Baintan memang sedikit berbeda daripada pasar tradisional kebanyakan.

Suasana yang tenang dan alami masih terasa kental meskipun pasar sedang ramai.

Baca juga: Wisata Kalsel: Tips Terbaik Menuju Pasar Terapung Lok Baintan Banjar, Perahu Tanpa Mesin

Baca juga: Wisata Kalsel: Pedagang Harapkan Pengunjung Pasar Terapung Lok Baintan Banjar Juga Berbelanja

Berbeda dengan pasar apung lain, seperti Muara Kuin yang dikelilingi pusat industri kayu atau Siring Sungai Martapura yang berada di tengah kota.

Hal ini karena Pasar Terapung Lok Baintan didukung dengan pemandangan sekelilingnya yang masih berupa pedesaan dengan berbagai aktivitas warga seperti bercocok tanam.

Seperti pasar tradisional pada umumnya, Pasar Apung ini menjual berbagai macam varian produk seperti kerajinan lokal, sayuran, buah-buahan, aneka ikan-ikanan, hingga kuliner lokal.

Anda bisa menikmati pengalaman kuliner lokal seperti soto Banjar, amparan tatak, bolu pisang, atau wadai lapis sembari mengapung ditemani angin sepoi-sepoi.

Untuk menuju pasar terapung Lok Baintan dari pusat kota bisa ditempuh dengan dua alternatif.

Alternatif pertama menyusuri sungai Martapura dengan menggunakan klotok, sejenis sampan bermesin.

Dengan klotok, perjalanan dari pusat kota menuju pasar terapung terbilang cepat hanya membutuhkan waktu 30 menit.

Baca juga: Tujuh Remaja di Banjarmasin Diduga Hendak Tawuran, Polisi: Dibina dan Buat Surat Pernyataan

Alternatif kedua dengan menggunakan kendaraan darat seperti mobil dan motor.

Namun alternatif kedua membutuhkan waktu lebih panjang yakni satu jam untuk mencapai pasar terapung.

Hal itu disebabkan medan jalan yang cenderung berat dan berliku-liku.

Di dermaga tersebut banyak yang menawarkan klotok tarif mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu.

Alternatif berikutnya, Anda bisa naik jukung yang digunakan oleh para pedagang untuk mengangkut barang jualannya.

Acil-Acil pedagang yang berjualan di sana akan menawarkan jasa naik jukung kepada wisatawan.

Anda akan diajak berkeliling sungai sambil berbelanja di pasar apung itu.

Bahkan, Acil juga bisa membantu wisatawan yang ingin mengabadikan momen tersebut.

Ada topi purun dan dayung yang Acil bawa di jukung.

Menariknya, topi dan dayung tersebut boleh digunakan oleh wisatawan sebagai aksesoris foto.

Berdasarkan penelusuran Banjarmasinpost.co.id, Minggu (5/11/2023) mereka tidak memasang tarif jasa jukungnya kepada wisatawan.

Anda dapat membayar seikhlasnya atau bayar dengan cara membeli nasi bungkus yang ia jual.

Biasanya, nasi bungkus yang wisatawan beli untuk dibagi-bagikan kepada para pedagang yang lain.

“Bayar suka rela saja atau beli nasi bungkus milik Acil lalu bagikan ke pedagang yang ada di sini, “ kata Acil Mama Dewi.

Cara terakhir, Anda bisa naik klotok melalui dermaga yang tidak jauh dari dermaga utama pasar tersebut.

Tarif klotok mulai dari Rp 150.000 per rombongan.

Namun, harga itu masih bisa ditawar hingga mendapatkan tarif sesuai kesepakatan bersama.

(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved