Harimau Terkam Warga Samarinda

Pengakuan Andre Soan Pemilik Harimau yang Menerkam Warga Samarinda Hingga Tewas, Ada Hewan Lain

Andre Soan pemilik harimau yang menerkan warga Samarinda Kalimantan Timur hingga tewas akhirnya terungkap.

Editor: Edi Nugroho
Kolase TribunKaltim.co/Foto2: Nevrianto
Andre Soan pemilik harimau Samarinda, 7 fakta pengakuan tentang majikan Suprianda yang kini jadi tersangka. Harimau miliknya menerkam Suprianda hingga tewas. 


Kemudian pada malam harinya Satreskrim Polresta Samarinda kembali melakukan penggeledahan menyeluruh kediaman Andre yang berada di Jalan Wahid Hasyim II, RT 11, Kelurahan Sempaja Barat, kecamatan Samarinda Utara dan menemukan seekor Macan Dahan yang disembunyikan di dalam rumah utama.

Baca juga: Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Kalsel Sebut Kenaikan Gula Pasir dari Distributor

Lalu harimau terakhir kembali ditemukan pada Rabu (22/11) kemarin.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli menyebutkan harimau terakhir yang ditemukan masih anakan.

Diperkirakan usia harimau yang juga jantan tersebut masih di bawah 1 tahun dengan tinggi badan 50 centimeter dan berat 50 kilogram.

"Memang sempat disembunyikan oleh pelaku. Namun setelah kita lakukan pendekatan akhirnya dia mengaku ada lagi satu harimau lain," sebutnya.

Dari pengakuan Andre kepada polisi, seluruh hewan buas itu dikirim secara ilegal dari Jakarta.

Dalam proses penyelundupan itu, macan-macan itu dikirim melalui jalur laut yang disembunyikan di dalam roda empat hingga tiba di rumah AS.

"Dari siapa dia beli, sudah berapa lama memelihara itu masih kita dalami lagi," jelas Kombes Pol Ary Fadli.

"Juga setelah dilakukan pendalaman, tersangka mengaku mengoleksi hanya sekadar hobi saja," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim M. Ari Wibawanto menekankan ketiga hewan buas itu telah tiba di Tabang Zoo, Kutai Kartanegara.

Kondisi ketiga satwa liar itu dipastikan sehat.

Ari Wibawanto juga kembali mengatakan bahwa pada 2021 lalu Andre pernah mengajukan perizinan penangkaran.

Namun karena kewenangan mengeluarkan perizinan ada di kementerian, pihaknya hanya memberikan informasi terkait persyaratan untuk memelihara hewan-hewan langka tersebut.

"Tapi sampai saat ini perizinan itu tidak keluar. Jadi jelas keberadaan hewan-hewan ini ilegal," tegasnya.

Saat ini mereka masih mengobservasi tiga satwa liar tersebut sambil mengambil sample DNA untuk dikirim ke pusat.

7. Andre Berjanji Tanggung Jawab pada Keluarga Suprianda

Tampang AS alias Andre, pemilik harimau Samarinda akhirnya bisa dilihat publik.

Meski Andre terus berusaha menyembunyikan wajahnya.

Pemilik harimau Samarinda ini juga akhirnya buka suara meski sangat singkat.

Polresta Samarinda akhirnya menunjukkan sosok AS alias Andre, pemilik harimau yang terkam Suprianda hingga tewas.

Suprianda, pria beusia 27 tahun itu ditemukan tewas pada Sabtu (18/11/2023) lalu.

Saat ditampilkan kepada publik, tersangka Andre tampak mengenakan baju pesakitan berwarna orange dengan nomor 077, tangan terborgol, dan memakai masker.

Andre memiliki postur tinggi tegap dan berkulit putih dengan rambut tercukur rapi.

Ia terus menunduk dan berupaya menutupi wajah menggunakan tangannya yang terlihat gemetar.


"Saya pasti bertanggung jawab pada keluarga almarhum," hanya kalimat itulah yang keluar dari mulut pria berusia 41 tahun tersebut saat TribunKaltim.co menanyakan beberapa hal.

Sementara di atas meja barang bukti, terlihat berjejer pakaian dan alas kaki yang digunakan Suprianda (27) pada hari naas tersebut.

Tampak kaos biru terkoyak di beberapa bagian yang dipenuhi ceceran darah dan bulu harimau.

Ada pula celana pendek berwarna cream serta celana dalam korban yang terkoyak dan dipenuhi darah.

Sendal jenis flip on karet berkelir hijau putih milik korban juga tampak nyaris terputus di bagian depan.

Selain itu, Andre juga terjerat perkara larangan memelihara satwa atau hewan liar dilindungi sebagaimana dimaksud dalam pasal 359 KUHP Juncto pasal 21 Ayat 2 Juncto pasal 40 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.

"Ancaman masing-masing Pasal yakni 5 tahun penjara (10 tahun penjara)," tegas Kombes Pol Ary Fadli.

Kronologis Pria Tewas Diterkam Harimau

Waktu menunjukkan pukul 10.00 Wita saat sebuah sepeda motor memasuki pagar baja berlapis
kayu bertuliskan angka 99 di Jalan Wahid Hasyim II, RT 11, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Sabtu (18/11/2023).

Sepeda motor tersebut dikendarai oleh Suprianda (27) yang membonceng istrinya, Suwarni (27) beserta anak laki-laki mereka yang masih berumur 1 tahun.

Sejauh 200 meter berkendara, mereka pun tiba di depan pagar baja lainnya.

Pagar tersebut merupakan akses menuju kandang harimau yang beberapa tahun belakangan dipelihara oleh seorang pengusaha kayu berinisial AS.

Suprianda sendiri merupakan karyawan di tempat fitnes milik AS, yang mana juga diberi tugas tambahan untuk memberi makan binatang peliharaan sang majikan.

Pukul 10.30 Wita, Suprianda masuk ke dalam kandang harimau tersebut.

Biasanya pria asal Buton, Sulawesi Tenggara, itu akan mengajak istrinya masuk.

Jikapun tidak, ia akan melakukan panggilan video dengan sang istri ataupun keluarga saat akan memberi makan hewan buas itu.

Pada hari nahas itu, Suprianda pun meminta sang istri tetap di luar.

Ia ingin menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat.

"Karena kami mau ke acara nikahan keluarga," ungkap Suwarni saat dijumpai di rumah mertuanya di Jalan Batu Cermin, Samarinda, Selasa (21/11/2023).

Baca juga: Fakta Baru Pria Diterkam Harimau hingga Tewas di Samarinda, Ini Sosok Majikan Suprianda dan Hobinya

Hingga waktu menunjukan pukul 11.30 Wita, sang suami tak kunjung keluar.

Ia mulai resah sebab tak bisa menghubungi Suprianda.

"Biasanya kami video call kalau di dalam kandang. Biar tahu apa yang terjadi selama di dalam. Tapi waktu itu HP saya dibawa masuk, katanya buat Wifi," ungkapnya lagi.

Suwarni lantas menuju rumah majikan suaminya, lantas ia meminta asisten rumah tangga (ART) yang ada untuk menghubungi AS.

"Jawab si Bos Andre (majikan suaminya) mungkin belum selesai di dalam sana," demikian kalimat singkat dari AS yang membuat Suwarni kembali sedikit tenang.

Suwarni terus menunggu, namun hingga Pukul 13.30 Wita, sang suami masih tak kunjung keluar.

Ia kembali meminta tolong ART lainnya untuk menghubungi majikan suaminya.

"Jawabannya sama, mungkin belum selesai. Tapi firasat saya sudah lain, saya paksa bos lihat suami saya ke kandang (harimau)," lanjutnya.

Dilanda rasa khawatir, sambil menunggu AS tiba, Suwarni dengan menggendong buah hatinya melangkahkan kaki ke kandang berkelir abu-abu tersebut.

Langkahnya sempat terhenti saat sang buah hati tiba-tiba menunjuk ke lantai tiga kandang lalu melambai.

"Dia rewel, nunjuk lantai tiga itu sambil teriak bapak... bapaaak. Tapi saya lihat tidak ada siapa-siapa," sambungnya.

Teriakan dan tingkah anak keduanya itu membuat langkahnya goyah.

Ia semakin yakin telah terjadi hal buruk terhadap sang suami.

Ia pun semakin dekat dengan pintu utama kandang yang terbuat dari besi.

Ia melihat pintu itu renggang, terlihat seekor anjing bernama Aci yang sering menemani sang harimau berada di luar kandang.

"Biasanya anjingnya pasti di dalam kandang. Saya panggil suami saya tidak menyahut," ucapnya lagi.

Melihat kejanggalan yang tak biasa itu membuat emosi ibu hamil tersebut semakin tak terkontrol.

Dengan bergegas ia kembali meminta ART di rumah itu untuk menghubungi majikannya.

Tidak berselang lama, AS yang ia panggil Bos itupun tiba.

Ia langsung memeriksa area kandang dan kembali dengan informasi bahwa sang suami telah tiada.

"Dia cuma minta selimut, tidak tahu buat apa. Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi selain menangis sejadi-jadinya. Pak Soan (ayah AS) mencoba menenangkan saya. Katanya sudah menghubungi polisi," bebernya.

Baca juga: Suprianda Tewas Diterkam Harimau di Rumah Majikan, Walikota Andi Harun Merasa Kecolongan

Pasca kejadian itu, lanjutnya, seluruh orang yang berada di rumah tersebut menjadi cuek dan bersikap dingin terhadapnya.

Semua akses pintu keluar mendadak ditutup dan ia tak diperbolehkan meninggalkan kediaman AS.

"Saya mau hubungi keluarga saya tapi tidak diberi akses," sambungnya.

Saat rumah tersebut lenggang, ia akhirnya melarikan diri dengan menggendong sang buah hati.

Tak terhitung berapa kali ia terjatuh hingga berhasil keluar dari rumah berkelir cokelat cream tersebut.

"Saya ketemu sama teman kerja suami dan diantar ke rumah orangtua suami saya ini (kediaman mertua)," bebernya.

Setelah beberapa saat jasad sang suami baru dapat dievakuasi.

Ia mengaku kaget sebab yang menyerang sang suami merupakan harimau besar.

Setahu mereka ada dua harimau di dalam kandang tersebut.

Satu harimau besar yang telah dievakuasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur.

Satunya lagi masih anakan yang diberi nama Boy.

"Yang dirawat suami saya itu setau saya yang namanya Boy itu. Kalau yang besar diberi makan lewat luar (semacam laci dorong) sama suami saya," ungkapnya.

Jasad Suprianda kini telah dikebumikan di pemakaman muslim Solong Durian.

Ia teringat sebelum meninggal dunia sang suami sempat mencuci sepeda motor kesayangannya.

"Dia bilang itu motor kesayangan dia. Minta dirawat kalau ada apa-apa dan disimpan di dalam rumah," kenangnya.

Suwarni dan keluarga berharap kejadian nahas tersebut dapat dipertanggungjawabkan oleh AS.

"Saya berharap biaya pendidikan anak-anak saya bisa ditanggung juga," pungkasnya.(

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Andre Soan Pemilik Harimau Samarinda, 7 Fakta Pengakuan Majikan Suprianda yang Kini Jadi Tersangka,

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved