Berita Internasional

Jumlah Korban Gempuran Israel ke Palestina: 16 Ribu Lebih Tewas, 7 Ribu di Antaranya Anak-anak

Tercatat ada 16.248 orang tewas, termasuk 7.112 anak-anak yang menjadi korban serangan Israel ke Palestina di Jalur Gaza, 7600 orang hilang

Editor: Rahmadhani
JOHN MACDOUGALL / AFP
Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza ini menunjukkan asap mengepul dari gedung-gedung setelah terkena serangan Israel, setelah pertempuran kembali terjadi antara Israel dan militan Hamas, pada 2 Desember 2023. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Jumlah korban tewas maupun luka akibat serangan Israel di, Gaza Palestina terus bertambah. Laporan terbaru menyebutkan, tercatat ada 16.248 orang tewas, termasuk 7.112 anak-anak yang menjadi korban serangan Israel ke Palestina.

Korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 16.248 orang per hari Selasa (5/12/2023).

Korban termasuk 7.112 anak-anak, 4.885 perempuan, menurut catatan resmi di Gaza seperti dikutip dari Anadolu Ajansı.

“Para korban termasuk 7.112 anak-anak dan 4.885 perempuan, sementara lebih dari 43.616 lainnya terluka,” pernyataan dari media di Gaza seperti dikutip dari Anadolu Ajansı.

Menurut kantor media di Gaza, sekitar 7.600 orang warga Palestina akibat serangan Israel masih belum ditemukan.

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.

Sementara itu Korban tewas di kubu Israel dalam serangan Hamas tercatat mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.

Baca juga: Cerita Relawan Indonesia di Palestina, Militer Israel Bombardir Gaza Tiap Hari

Baca juga: Paman Birin Wakili BAZNAS se-Kalsel Salurkan Infak Palestina Rp4,4 Miliar Melalui BAZNAS RI

* Sandera Bukan Khawatir Dibunuh Hamas, tapi Israel

Sebuah pengakuan jujur dari sandera warga Israel yang telah dibebaskan Hamas, mereka lebih khawatir tentara Israel sendiri yang akan membunuh mereka.

Mereka dengan jelas menyebutkan bukan Hamas yang menjadi kekhawatiran mereka dibunuh. Tapi khawatir militer Israel sendiri yang membunuh saat mereka disandera.

Hal tersebut diungkap oleh Media Amerika Serikat, The Messenger dalam sebuah laporan berjudul, Sandera yang Dibebaskan: Kami Khawatir Israel Akan Membunuh Kami, Bukan Hamas.

Wanita itu berbicara dalam pertemuan antara Kabinet Perang Israel dan baru-baru ini membebaskan sandera dan kerabat orang lain yang masih ditahan.

Warga Israel yang diculik oleh Hamas khawatir mereka akan terbunuh oleh serangan udara dari tentara asal negara mereka sendiri, dan kematian mereka disalahkan pada Hamas, bukan pada militer pemerintah, kata seorang sandera yang dibebaskan mengatakannya pada hari Selasa (5/12/2023).

Wanita yang tidak disebutkan namanya itu berbicara selama pertemuan sengit antara Kabinet Perang Israel dan baru-baru ini membebaskan sandera dan keluarga orang lain yang masih ditahan di Gaza, menurut situs berita Israel Ynet.

“Saya berada di sana dan saya tahu betapa sulitnya berada di tempat penyaderaan,” kata seorang wanita yang diculik dari kibbutz Nir Oz.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved