Berita Banjar

Tim Reaksi Cepat BPBD Banjar Siaga, Lima Alarm Banjir di Kalsel Sempat Bunyi

Alarm Early Warning System atau sistem peringatan dini di lima sungai di Kalimantan Selatan sempat berbunyi dan menyala pada Kamis (7/12).

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Edi Nugroho
Warga untuk BPost
Ilustrasi: Salah satu ruas jalan di pusat kota Barabai yang masih terendam Banjir, Jumat (8/12/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Alarm Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini di lima sungai di Kalimantan Selatan sempat berbunyi dan menyala pada Kamis (7/12).

Itu pertanda banjir mulai mengancam. Kasubid Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel Ariansyah, Sabtu (9/12), memaparkan alarm menyala pada pukul 15.00 Wita hingga 20.00 Wita.

Itu terjadi pada ESW di sungai Desa Alat Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Desa Simpung Layung Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong dan Desa Padang Luar Kecamatan Amuntai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Di wilayah pesisir, alarm memberi tanda kenaikan permukaan air sungai di Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanahbumbu dan Kecamatan Kintap Kabupaten Tanahlaut.

“Langkah yang kami ambil adalah memberikan peringatan dini kepada masyarakat, lebih memonitor EWS, persiapan personil dan peralatan di kantor BPBD Kalsel, koordinasi dengan petugas kabupaten kota yang memantau langsung ke lapangan, “ kata Ariansyah.

Baca juga: Ratusan Pelari Meriahkan IKA Fahutan Run 10K 2023, Melintasi Beberapa Ruas Jalan

Baca juga: Resmi Berakhir, Transaksi di Tapin Expo 2023 Capai Rp 2 Miliar

Kepala BPBD Kabupaten Banjar Warsita mengatakan saat ini wilayahnya aman.

“Kalau menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan di Banjar normal. Tidak ada hujan ekstrem,” jelas Warsita.

Kendati demikian, dia menyatakan pemerintah kabupaten khususnya BPBD sudah melakukan antisipasi. “Termasuk sudah mengadakan rapat koordinasi kesiapsiagaan banjir, puting beliung dan tanah longsor serta mengecek kesiapan perlengkapan dan personil, “ jelas Warsita.

BPBD Banjar juga sudah membentuk tiga regu Tim Reaksi Cepat (TRC). “Juga disiapkan logistik dan perlengkapan kalau sewaktu-waktu ada banjir. Laporansementara kondisi dua kecamatan yang rawan yakni Pengaron dan Cintapuri masih aman, “ jelasnya.

Permukaan air Sungai Nagara HSU juga alami peningkatan beberapa hari terakhir. Ini menyusul hujan yang mulai sering baik di HSU maupun di daerah hulu yakni Kabupaten Balangan dan Tabalong. Aliran sungai Balangan dan Tabalong bertemu di Sungai Nagara Kota Amuntai.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kebakaran di Jalan Cempaka 12 Kelurahan Mawar, Satu Bangunan Ludes Diamuk Api

Kondisi ini tak luput dari pemantauan BPBD HSU. Di antaranya melalui dua EWS di Sungai Balangan dan Sungai Tabalong, serta alat pantau manual di Sungai Nagara.

“Peningkatannya mulai terjadi seminggu terakhir,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD HSU Parnami Azmi mewakili Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD HSU Syamrani.

Menurut Parnami, banjir mulai muncul di HSU apabila ketinggian air Sungai Tabalong ketinggian 6,7 meter ke atas dan Sungai Balangan di atas tujuh meter.

Beberapa hari terakhir ketinggian air Sungai Tabalong di kisaran 6,2 meter dan Sungai Balangan di 6,6 meter.

Dia menyebutkan berdasarkan informasi BMKG kondisi hujan di HSU pada Desember 2023 masih kategori ringan sedang dan puncaknya pada Januari 2024.

Meski masih kategori hujan ringan sedang, BPBD HSU sudah bersiap dan mulai menyampaikan imbauan kepada masyarakat mengenai bahaya banjir, puting beliung dan longsor. “Spanduk dan baliho juga sudah siap untuk dipasang di titik rawan,” katanya. (lis/dny)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved