Berita Tanahlaut

Percepat Turunkan Angka Stunting di Tanahlaut, Camat Diminta Jemput Bola Lakukan Langkah Ini

Pemkab Tanahlaut Kalimantan Selatan (Kalsel) juga terus melakukan beragam upaya untuk mempercepat mengatasi stunting.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
Tribunnews.com
Ilustrasi pencegahan stunting. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Isu stunting hingga sekarang masih menjadi atensi khusus pemerintah pusat dan daerah di negeri ini. Upaya percepatan penanganannya pun kian gencar dilakukan.

Begitu pula di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel). Pemerintah daerah setempat juga terus melakukan beragam upaya untuk mempercepat mengatasi stunting.

Catatan banjarmasinpost.co.id, Minggu (17/12/2023), upaya terkini yang dilakukan yakni melalui kegiatan Turun ke Desa (Turdes) yang dipimpin langsung Penjabat (Pj) Bupati H Syamsir Rahman.

Melalui kegiatan blusukan ke kampung-kampung menaiki motor trail tersebut, Syamsir dan rombongan menjelajahi perkampungan dan berinteraksi dengan warga.

Baca juga: Penjual Atribut Palestina Mulai Ramai di Pelaihari Tanahlaut, Umumnya Pedagang dari Luar Pulau

Baca juga: Empat Bulan Kasus Stunting di Kecamatan Batuampar Tala Turun Signifikan, Bantuan Susu hingga Telur

Kegiatan itu dilakukan tiga hari berturut-turut sejak Rabu hingga Jumat. Tiap hari ada empat sasaran desa dan rombongan menginap di rumah warga di lokasi sasaran terakhir.

Fokus utama Turdes tersebut yakni pada penanggulangan inflasi dan stunting (insting). Pada tiap lokasi sasaran, Syamsir menyerahkan susu formula, telur, dan vitamin kepada anak stunting dan ibu hamil.

Bahan makanan itu diberikan untuk rentang waktu tiga bulan ke depan. Karena itu selanjutnya nanti akan dicek kembali sejauh mana hasilnya.

Syamsir meminta camat bersama kepala desa aktif turun ke lapangan. Kalangan orangtua yang memiliki anak stunting mesti dipastikan rutin mengikuti kegiatan di posyandu terdekat.

Itu penting agar kondisi perkembangan si anak terpantau/terkontrol sehingga penanganan lanjutannya pun lebih mudah. Apalagi di posyandu juga ada program pemberian makanan tambahan.

Camat diminta jemput bola. "Jika orangtua anak stunting tidak datang ke posyandu membawa anaknya, datangi ke rumahnya. Antar ke posyandu," cetus Syamsir.

Baca juga: Alasan Dua Wanita Muda di Palangkaraya Sampai Curi Sekaleng Rokok di Warung, Cantik Wajahnya

Ia mengatakan langkah itu penting karena di kalangan warga masih ada yang merasa malu membawa anak stunting ke posyandu.

Karena itu warga juga perlu diedukasi mengenai stunting agar tidak salah kaprah memahami arti stunting.

"Jangan malu jika punya anak stunting karena ini bukan penyakit ataupun aib," tandas Syamsir.

Kepada warga yang mendapatkan susu formula, telur, dan vitamin juga ia minta benar-benar memanfaatkan bahan makanan itu untuk perbaikan gizi. "Jangan dijual," tandasnya.

Saat Turdes di Desa Batuampar Kecamatan Batuampar, Jumat kemarin, Syamsir meminta camat setempat melakukan pemantauan secara maksimal.

Dirinya berharap pada rentang beberapa bulan ke depan, angka stunting di Batuampar yang saat ini berada pada angka 21 kasus dapat diturunkan menjadi 10 kasus dan bahkan zero (nihil).

(banjarmasinpost.co.id/idda royani)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved