Pemilu 2024

Sejumlah TPS Kekurangan Anggota KPPS, Trauma Kelelahan Menjadi Salah Satu Penyebab  

Perekrutan anggota KPPS yang berakhir 20 Desember 2023 lalu, belum memenuhi kouta kebutuhan

Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)
Pekerja penyortir dan pelipat surat suara yang terdiri masyarakat HSS dari berbagai wilayah di HSS melakukan pekerjaannya, Rabu (27/12/2023) di Gudang Logistik Gedung Bela Diri Disporapar HSS, Jumat (29/12/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Perekrutan anggota KPPS yang berakhir 20 Desember 2023 lalu, belum memenuhi kouta kebutuhan. Namun, KPU HSS menyatakan menyatakan tak membuka pendaftaran ulang.

KPU mengambil langkah penunjukkan langsung warga setempat untuk menutupi kekurangan.

 “Kami tak membuka pendaftaran lagi. Kekurangan diisi dengan penunjukkan  langsung. Atau jika ada TPS yang kelebihan bisa dialihkan ke TPS yang kekurangan,”kata Ketua KPU Gusriadi, Rabu lalu di Gudang Logistik, penjawab pertanyaan banjarmasinpost.co.id.

Sebelumnya, pihak KPU menjelaskan, 28 TPS tersebar di sejumlah desa/kelurahan pendaftarnya masih belum memenuhi kouta 7 orang.

Baca juga: Ini Perbedaan KPPS dengan PTPS, Dari Tugas hingga Besaran Gaji

Baca juga: Pelamar KPPS di Kalsel Minim, KPU Akui Kendala pada Ijazah SLTA

Dari 781 TPS tersebar di 144 Desa dan 4 Kelurahan, hanya 753 terpenuhi pendaftarnya. Antara lain TPS di Desa Hamak, Panjampang Bahagia, Wasah Tengah, Muning Tengah, Banjarbaru, Pandan Sari.

Selanjutnya, Pihanin Raya, Baruh Jaya, Samuda, Panggandingan, Tambak Bitin, Pakan Dalam, Pandak Daun dan Sungai Garuda, Sungai Mandala, Murung Masjid, Taluk Labak, Hamayung, Hamayung Utara, Paharangan, Hakurung, Lokahung, Ulang, Siang Gantung dan Desa Baru. Pendaftaran tidak akan diperpanjang.

Pihak KPU menyebut, mayoritas warga  pendidikan SDM berpendidikan SLTA/sederajat serta rentang usia menjadi kendala, karena sedang kuliah atau sudah kerja. Sedangkankan faktor lainnya, diakui adanya tragedi pemilu 2019. Banyak petugas KPPS meninggal dunia di berbagai daerah karena beban kerjanya berat.

Termasuk di HSS, salah satu petugas KPPS di Desa Muning Tengah yang masih berusi muda meninggal dunia sebelum sempat menerima  honornya sebagai petugas KPPS.

 M Ilmi, anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Muning Tengah mengakui, setelah perekrutan, hanya ada lima orang terpenuhi.

“Sekarang sudah terpenuhi, dengan menunjuk dua orang pemuda lulus SMA tapi ta melanjutkan kuliah,”katanya.

Mengenai kurangnya pendaftar, Ilmi mengakui salah satunya faktor trauma kelelahan pada Pemilu 2019 silam, karena kerjanya dari pagi, sampai pagi lagi.

Baca juga: Resmi Ditutup, KPU HST Sebut Kouta Pendaftaran KPPS Belum Terpenuhi

Disebutkan untuk KPPS yang bakap bertugas, berusia antara 20 tahun sampai 30 tahun ke atas. Pihaknya berupaya meyakinkan, bahwa faktor Pemilu 2019 bisa diatasi dengan menjaga stamina dan istirahat yang cukup sebelum bertugas.

Ilmi juga berharap, pemerintah daerah merealisasikan bantuan supleman dan vitamin, kepada petugas KPPS yang nanti bakal bekerja keras untuk suksesnya Pemilu 2024 mendatang. Termasuk menyediakan tenaga kesehatan.

Sebelumnya, penjabat Bupati HSS berjanji akan memberikan suplemen vitamin dan menyiapkan tenaga medis kepada petugas KPU, usai memantau kesiapan logistic Pemilu di Gedung Bela Diri, Stadion 2 Desember. (Banjarmasinpost.co.id/Hanani)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved