Tahun Baru 2024

Siapkan Payung, Cuaca Kota Banjarmasin Kalsel di Malam Tahun Baru 2024 Berawan Lalu Hujan Ringan

Cuaca di sejumlah wilayah Indonesia termasuk Kota Banjarmasin, Kalsel dll di malam tahun Baru 2024, Minggu (31/12) malam hingga Senin (1/1) gerimis

Editor: Rahmadhani
Banjarmasinpost.co.id
Perayaan Tahun Baru 2023 di Kota Banjarmasin, Minggu (1/1/2023) dinihari. Ini prediksi cuaca di sejumlah wilayah Indonesia termasuk Kota Banjarmasin, Kalsel dll di malam tahun Baru 2024, Minggu (31/12) malam hingga Senin (1/1). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Berikut ini prediksi cuaca di sejumlah wilayah Indonesia termasuk Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan dll di malam tahun Baru 2024, Minggu (31/12/2023) malam hingga Senin (1/1/2024) dini hari WIB.

Sejumlah daerah yang sempat mengalami panas di tengah musim hujan, seperti Pulau Jawa, diperkirakan akan kembali basah bahkan dilanda cuaca ekstrem hingga tahun baru 2024.

Prediksi Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi hujan intensitas sedang hingga lebat akan melanda beberapa wilayah untuk sepekan ke depan, atau hingga Senin (1/1/2024).

Khusus Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dari laman BMKG menyebutkan, pada malam Tahun Baru 2024 Minggu (31/12/2023) malam hingga Senin (1/1/2024) dini hari WIB cuaca secara umum diprediksi akan aman dari hujan deras.

BMKG menulis, pada malam Tahun Baru 2024, Minggu (31/12/2023) pukul 20.00 WITa langit Kota Banjarmasin, Kalsel akan berawan. Semakin malam, pada pukul 23.00 WITA akan terjadi hujan ringan.

Sedangkan pada dini hari tanggal 1 Januari 2024, BMKG menyebutkan langit Kota Banjarmasin akan kembali berawan.

Baca juga: Ini Bacaan Doa Akhir Tahun 2023 dan Doa untuk Awal Tahun Baru 2024, Simak Waktu yang Pas Membacanya

Baca juga: Tak Cuma Kata-kata Mutiara, Kirim Ucapan Selamat Tahun Baru 2024 dengan Pantun-pantun Unik ini

Berdasarkan pada kondisi global, regional, serta probabilistik model, setidaknya hujan dengan beragam intensitas akan melanda daerah:

Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Kepulauan Riau

Bengkulu

Jambi

Sumatera Selatan

Kepulauan Bangka Belitung

Lampung

Banten

Jawa Barat

Jawa Tengah

Jawa Timur

Nusa Tenggara Barat

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Timur

Kalimantan Selatan

Gorontalo

Sulawesi Tengah

Sulawesi Barat

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Papua Barat

Papua.

Faktor peningkatan curah hujan di sebagian wilayah

Menurut BMKG, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial yang masih aktif menjadi salah satu pemicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.

Gelombang ini diprakirakan aktif dalam sepekan ke depan di wilayah Aceh, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Papua.

Gelombang atmosfer Kelvin juga aktif di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, sebagian besar Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

"Faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut," tulis BMKG, Selasa (26/12/2023).

Sirkulasi siklonik turut terpantau di Laut China Selatan sebelah timur Kepulauan Riau yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi).

Daerah konvergensi ini memanjang dari Laut China Selatan hingga Selat Malaka, Sumatera Selatan hingga Selat Karimata, serta Selat Karimata hingga Kalimantan Barat.

Daerah konvergensi lain terpantau memanjang di Laut Andaman, Samudera Hindia barat Aceh, Teluk Thailand hingga Sumatera Barat, serta Kalimantan Tengah dan Teluk Cendrawasih hingga Papua bagian tengah.

Di sisi lain, daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau berada di Kalimantan bagian utara hingga Laut China Selatan sebelah barat Kalimantan Barat.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut," terang BMKG.

Daftar wilayah berpotensi cuaca ekstrem
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem hingga tahun baru 2024.

Potensi cuaca ekstrem dapat meliputi puting beliung, hujan lebat disertai kilat atau petir, hujan es, dan sebagainya.

Kondisi di atas dapat memicu dampak tidak diinginkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Berikut sejumlah daerah yang diperkirakan akan mengalami cuaca ekstrem:

26–27 Desember 2023:
Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Papua Barat, dan Papua.

28–29 Desember 2023:
Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Papua Barat, dan Papua.

30 Desember 2023–1 Januari 2024:
Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Berita ini sudah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved