Berita Viral

Canggih! Petani di Mojokerto Pakai Drone Siram Pupuk dan Basmi Hama di Sawahnya, 1 Hektar 6 Menit

Dalam kurun waktu kurang dari 6 menit, drone mampu menyiram pupuk dan pestisida untuk sawah seluas kurang lebih 1 hektar, canggih

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Rahmadhani
tiktok @djiagrastalk
Petani di Mojokerto menggunakan drone sebagai alat untuk menyiram pupuk dan pestisida di sawahnya. 

 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Selain digunakan untuk mengamati kondisi dari atas ketinggian, kini drone juga dimanfaatkan untuk membantu para petani.

Di Mojokerto, Jawa Timur, drone digunakan sebagai alat untuk menyiram pupuk dan pestisida.

Dalam kurun waktu kurang dari 6 menit, drone mampu menyiram pupuk dan pestisida untuk sawah seluas kurang lebih 1 hektar.

Penggunaan drone untuk membantu para petani ini pun viral di TikTok usai diunggah oleh akun @djiagrastalk, Kamis (4/1/2024).

Dalam video tersebut tampak sawah yang baru saja digarap oleh petani.

Setelah ditanami bibit, lahan tersebut kemudian disiram dengan menggunakan racun gulma untuk menghindari serangan hama.

Uniknya racun gulma disiramkan di atas permukaan sawah menggunakan drone yang terbang mengitari seluruh permukaan lahan.

Cairan rancun gulma tersebut kemudian keluar dari sela-sela drone bak mesin penyiram.

“Setelah ditanam, kita semprot racun gulma dulu bestie, cepat, efisien, dan merata,” tulis akun tersebut.

Baca juga: Update Banjir di Jakarta, Air Mulai Berangsur Surut, Berikut Daftar Wilayah Terdampak

Baca juga: Gempa Baru Saja Guncang Jawa Barat 5 Januari 2023, Cek Info BMKG Pusat Getaran dan Kekuatan

Penggunaan drone untuk meyiram pestisida dan pupuk ini pun dinilai lebih efisien dan menghemat waktu jika dibanding dengan penyiraman secara manual.

Pasalnya hanya dalam kurun waktu kurang dari 10 menit, seluruh permukaan sawah seluar 1 hektar bisa tersiram seluruhnya.

Tak heran banyak warganet yang kemudia tertarik dengan penggunaan drone sebagai alat bantu bertani.

“@Tembakol_Geprek: bapakku baru minggu kemaren beli drone kyk gini woii, daripada dia bayar orang buat ngerabuk mending pake drone,”

“@Frank: aku sebagai petani milenial sgt tertarik cuman mending pake beli sawah,”

“@UseBRAIN: andai ini di danai negara untuk setiap klompok tani di 1 desa bakalan maju sih pertanian kita,”

“@whynot: pikirkan baik baik drone begini (lupa tipe) do modif sedemikian rupa agar bisa tani, skitar 10-15 juta, kita punya 5 drone, stiap sewa kita ambil 150k,”

“@ѕнιnιcнι: 2017 saya jd TKI d taiwan,

saya ngliat drone itu,lngsng kfikiran pgn beli dan buka usaha jasa sewa d indonesia(krn myoritas di kmpung pd bertani),” tulis sejumlah warganet.

Meski demikian tak sedikit pula warganet yang merasa ragu lantaran harga drone relatif mahal.

Sementara itu dilansir melalui dorangadget.com, drone memiliki sejumlah manfaat untuk pertanian.

1. Penanaman Bibit

Drone mampu membantu dalam proses penanaman bibit. Metode penanaman bibit menggunakan drone memungkinkan penanaman dilakukan dengan lebih cepat. Drone tidak hanya mampu melemparkan bibit ke tanah, tetapi juga melakukan pemupukan. Selain itu, penggunaan drone juga dapat mengurangi biaya penanaman hingga 85 persen.

2. Penyemprotan Tanaman

Menggunakan cara tradisional untuk penyemprotan sering tidak akurat dan malah menyebabkan pemborosan. Dengan menggunakan drone sprayer, cairan pestisida dapat disemprotkan secara tepat pada area yang dituju, mengurangi pemborosan dan dampak negatif pada lingkungan.

Penggunaan drone juga mengurangi risiko kesehatan bagi petani karena mereka tidak perlu kontak langsung dengan bahan kimia berbahaya. Selain itu, drone semprot juga membantu mengurangi risiko kecelakaan saat menyemprot area yang sulit dijangkau. Sehingga penyemprotan pestisida lebih efisien, akurat, dan aman dalam pertanian.

3. Deteksi Kesehatan Tanaman

Pertani juga bisa melakukan pemeriksaan kesehatan tanaman dengan lebih mudah terutama bila lahan yang dimiliki sangat luas. Drone membantu mereka menghemat waktu dan tenaga dalam melakukan pengamatan. Dengan menggunakan fitur kamera dan kamera inframerah pada drone, petani dapat melihat adanya masalah seperti jamur, bakteri, hama, dan penyakit pada tanaman secara lebih cepat.

Hal ini memungkinkan petani untuk mengambil tindakan yang tepat dengan segera guna menjaga kesehatan tanaman dan mencegah penyebaran masalah ke tanaman lainnya. Dengan demikian, drone membantu petani dalam mengamati dan menjaga kesehatan tanaman secara efisien dan akurat.

4. Pemantau Pertumbuhan Tanaman

Selain kesehatan tanaman, petani kini juga bisa memantau pertumbuhan tanaman untuk perawatan yang lebih mudah. Dengan menggunakan gambar dari kamera drone, petani dapat dengan mudah memantau pertumbuhan tanaman mereka. Mereka dapat melihat bagian mana dari ladang yang tanamannya sehat dan bagian mana yang tidak normal. Hal ini memungkinkan mereka untuk memberikan perawatan yang tepat pada tanaman yang tidak normal secepat mungkin.

Untuk memantau pertumbuhan tanaman, petani dapat menggunakan metode yang disebut Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Metode ini menggunakan gambar yang diambil menggunakan kamera khusus yang dapat melihat sinar inframerah dekat atau menggunakan gambar berwarna.

Tanaman yang sehat akan menyerap radiasi matahari dan memancarkan lebih banyak sinar inframerah dekat ke kamera, sehingga tampak lebih hijau dibandingkan dengan tanaman yang tidak sehat. Metode ini telah digunakan di Afrika Selatan sejak tahun 2014. Selain itu, dengan menggunakan kamera khusus ini, petani juga dapat mengetahui nilai gizi tanah sebelum menanam tanaman di lahan tersebut.

5. Irigasi

Drone dengan sensor khusus seperti thermal, hyperspectral, atau multispectral dapat digunakan untuk melihat bagaimana kualitas tanah di lahan pertanian. Sensor-sensor ini membantu petani untuk menemukan area yang kering dan butuh air lebih banyak. Data yang diperoleh bisa digunakan untuk meningkatkan cara pengairan di lahan pertanian.

Dengan kamera termal di drone, petani dapat melihat dengan jelas daerah yang kekurangan air. Selain itu, mereka juga bisa memantau hewan ternak pada malam hari. Dengan menggunakan kamera termal ini, petani dapat mengurangi risiko pencurian hewan ternak, kerusakan hasil pertanian, dan bahaya kebakaran di lahan pertanian.

(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved