Berita Tabalong

Awal 2027 Tercatat 7 Kasus DBD di Tabalong, Dinkes Intruksikan Puskesmas Investigasi Kasus

Saat ini kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) juga muncul di Kabupaten Tabalong, ini intruksi Dinkes Tabalong kepada Puskesmas

|
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Irfani Rahman
Dok anjarmasinpost.co.id/isti rohayanti
Petuga melakukan fogging pada area perumahan 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG- Memasuki tahun 2024 ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong menerima laporan tujuh kasus penderita Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tercatat, per 18 Januari 2024, sudah ada tujuh kasus DBD yang ditangani dan terjadi pada beberapa kecamatan di Kabupaten Tabalong

Baru-baru ini,  kasus DBD terjadi di wilayah Kecamatan Kelua, Muara Harus, Kecamatan Tanjung dan Haruai.  Meliputi wilayah binaan Puskesmas Kelua, Muara Harus, Ribang, Hikun dan Wirang.

Saat ada laporan kasus DBD, Dinkes Kabupaten Tabalong langsung berkoordinasi dengan Puskesmas untuk melaksanakan investigasi kasus ke lapangan. Khususnya kegiatan jumat bersih atau pemberantasan sarang nyamuk serta pemberian abatesasi. 

Kegiatan tersebut ujar Pengelola P2 DBD Dinkes Tabalong, Siti Raudah merupakan penanganan pertama yang dilakukan tim Puskemas saat mendapat laporan kasus DBD pada lingkungan masyarakat. 

Dibeberkannya, kasus positif DBD didapati pada wilayah yang tidak mengikuti lomba kawasan bebas jentik.  Dimana sebaran DBD sangat berpengaruh terhadap lingkungan, terutama yang angka bebas jentiknya masih di bawah persen. 

Dalam penanganan dan pencegahan, Dinkes Tabalong bersama Puskesmas menjalankan sejumlah program meliputi abatisasi massal, pemberantasan sarang nyamuk, Gerakan Sapu Aja DBD,  lomba kawasan bebas jentik dan gerakan satu rumah saru jumantik.

Baca juga: Kasus DBD Meningkat Cukup Signifikan di HST, Ini Data Sebaran Per Kecamatan

Baca juga: BREAKING NEWS - Tabrakan Maut di Jalan A Yani Km 29 Banjarbaru, Dua Orang Tewas di Tempat

Baca juga: Kecelakaan Maut di Jalan A Yani, 2 Korban Meninggal Dibawa Pihak Keluarga Menuju Rumah Duka di Tapin

Semua program tersebut kata Raudah sudah cukup efektif. Bahkan dalam lima tahun terakhir Dinkes Tabalong juga tidak lagi melakukan fogging. 

"Jadi pada beberapa program yang dijalankan, khususnya 1 rumah 1 Jumantik sangat efektif dalam mencegah penyebaran penyakit DBD, karena jentik yang perlu dibasmi terlebih dahulu, sebelum menjadi nyamuk," ungkap Raudah. 

Diketahui pula, sejak 2017 hingga 2023, angka kematian dari penderita DBD di Kabupaten Tabalong, nol kasus.  Lalu untuk jumlah kasus yang ditangani pada tahun 2023 kemarin mencapai 25 kasus dan semuanya dinyatakan sembuh. 

(Banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved