Banjir di Tapin

Rumah di Desa Masta Kabupaten Tapin Kembali Terendam, Warga Tidur di Atas Apar-apar

Sejumlah rumah warga di Desa Masta, Kecamatan Bakarangan, Kabupaten Tapin kembali direndam banjir. Mereka kini tidur di atas apar-apar

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri
Kondisi rumah Rusli, warga Desa Masta, Kecamatan Bakarangan, Kabupaten Tapin yang direndam banjir, Jumat (19/1/2024).  

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Sejumlah rumah warga di Desa Masta, Kecamatan Bakarangan, Kabupaten Tapin kembali direndam banjir, Jumat (19/1/2024). 

Diantaranya yang terdampak banjir kali ini adalah Rusli,

Diungkapkan Rusli, warga RT 2, banjir serupa sudah seperti langganan di setiap tahunnya menyambangi rumahnya saat musim hujan. 

"Ini sudah hampir sepekan, malam tadi air yang mulai drastis naik merendam," sebutnya saat ditemui. 

Genangan air di rumah kakek 65 tahun ini mencapai 20 hingga 30 sentimeter, hingga memaksa keluarganya membuat karangpatai (apar-apar) untuk bisa terus berdiam di rumah. 

Baca juga: Ruas Jalan di Desa Masta Tapin Kembali Terendam, Warga Bantu Arahkan Pengendara Melintas

Baca juga: Terdampak Banjir, Satu Rumah di Desa Tuhuran HSU Rusak Parah

Baik untuk Sekedar duduk, menuju dapur, hingga menggelar kasur untuk bisa tidur. 

Rusli mengakui, rumahnya yang berada di tepian sungai memang rentan direndam banjir, namun dirinya tidak punya pilihan untuk merenovasi agar lebih tinggi. 

Menurutnya, setiap kali banjir, bukan semata karena intensitas hujan yang tinggi, namun karena kawasan Desa Masta jadi tujuan air turun dari empat sungai yang bermuara. 

"Air ini kan datang atau kiriman dari hulu, dan di kawasan rawa ini air bertahan," sebutnya. 

Dengan kondisi rumah yang terendam dan tidak memungkinkan menangkap ikan sebagai pemasukan, Rusli bersama keluarga pun berharap ada bantuan dari pemerintah. 

"Semoga asa bantuan, beras atau apa, seperti tahun lalu," timpal Muriani, isteri Rusli. 

Ibu rumah tangga ini pun mengeluh, sudah dua kali kakinya ditumbuhi kutu air akibat keseringan terendam di air. 

Sementara itu, disampaikan Kabid Kedaruratan Bencana dan Logistik BPBD Tapin, Akhmad Syofyan, pihaknya telah mengetahui kondisi tersebut. 

Baca juga: Bikin Kagum, Guru HSU Bikin Alat Pendeteksi Banjir, Terinspirasi Pelampung Tandon Air

Tim telah dikerahkan untuk Groundcheck pendataan dan koordinasi ke lokasi kejadian.

"Total kurang lebih 15 KK atau 13 rumah terdampak, dengan jumlah 20 jiwa," sebutnya. 

Kondisi air saat ini sudah mulai penurunan, namun masih merendam rumah warga dan sebagian badan jalan. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri)

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved