Terdampak Banjir, Satu Rumah di Desa Tuhuran HSU Rusak Parah

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI-Banjir akibat luapan sungai yang terjadi di delapan dari 10 kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), tak hanya merendam permukiman dan fasilitas lainnya.

Dilaporkan satu buah rumah warga di Desa Tuhuran, Kecamatan Haur Gading, Kabupaten HSU, alami kerusakan parah akibat banjir.

Bangunan rumah yang rusak parah ini terbuat dari kayu dan dari bangunannya hanya tersisa bagian dapur saja.

Kepala Desa (Kades) Tuhuran, Hambali, saat dikonfirmasi, Jumat (19/1/2024) siang, membenarkan ada rumah warganya yang alami kerusakan akibat terdampak banjir.

"Ada satu buah rumah, kejadiannya Rabu tadi sekitar jam 09:30 wita," katanya.

Rumah yang rusak parah karena roboh pada bagian depannya akibat terdampak banjir ini dihuni Sunarti dan keluarganya, total ada 5 jiwa.

Saat peristiwa terjadi, di dalam rumah tidak ada penghuninya, karena memang telah dikosong semenjak adanya peristiwa jalan putus beberapa waktu lalu.

Dengan kejadian maka sudah ada dua buah rumah yang alami kerusakan akibat banjir dari luapan sungai di Desa Tuhuran.

Baca juga: Bikin Kagum, Guru HSU Bikin Alat Pendeteksi Banjir, Terinspirasi Pelampung Tandon Air

Baca juga: Polisi Tes Urine Remaja Perempuan 16 Tahun Pengendara Fortuner di Banjarbaru, Ini Hasilnya

Peristiwa pertama terjadi saat, Jumat (15/12/2023) dinihari sekitar pukul 02.00 wita, ketika itu menimpa rumah H Misra, dengan kerusakan yang juga sangat parah.

Terpisah, Kalak BPBD HSU, Syamrani, juga membenarkan adanya rumah warga di Desa Tuhuran yang dilaporkan roboh akibat terdampak banjir.

"Laporan yang masuk di Tuhuran Haur Gading," katanya.

Adanya satu buah rumah roboh ini juga masuk dalam update data dampak banjir yang dilakukan BPBD HSU setiap sore hari.

Dalam data tersebut, sesuai update terakhir, Kamis (18/1/2024) sore, dilaporkan rumah terendam sebanyak 15.231 buah dan rumah roboh ada 1 buah.

Sedangkan jumlah warga yang terdampak dalam banjir kali ini sudah mencapai 18.272 kepala keluarga atau 54.093 jiwa.

Masih menurut Syamrani, saat ini posko gabungan juga sudah didirikan di area siring Itik Amuntai di samping Jembatan Paliwara.

Kemudian penyaluran bantuan sembako dan pemantauan keaehatan juga sudah ada dilakukan dengan sasaran utama wilayah yang terdampak parah.

(banjarmasinpost.co.id/donyusman)