Pencurian Meteran Air

Marak Pencurian Meter Air di Kalsel, Banyak Korban Ternyata Tak Lapor ke Polisi

Dibalik maraknya pencurian meter air di Kalimantan Selatan ternyata banyak korban ogah melapor ke polisi

Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Irfani Rahman
Humas PTAM Intan Banjar untuk BPost
PENCURIAN METER- Kasus pencurian meter PDAM belakangan marak terjadi. Meter air yang biasa terpasang di bagian luar rumah atau bangunan itu, menjadi sasaran maling. meski begitu banyak pelanggan tak lapor polisi 

BANJARMASINPOST.CO.ID,BANJARMASIN- Meski kasus pencurian meter air marak dikeluhkan warga di berbagai wilayah di Kalimantan Selatan, kepolisian mengaku belum menerima laporan signifikan terkait tindak kejahatan tersebut.

Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Eru Alsepa, mengatakan hingga saat ini hanya ada satu laporan kehilangan meter air yang masuk ke pihaknya. Laporan itu diterima sekitar tiga bulan lalu.

“Sampai saat ini belum ada laporan di kami, nggak tahu kalau di Polsek. Kalau tidak ada laporan, saya juga bingung datanya gimana. Yang dulu itu sekitar tiga bulan lalu ada satu laporan, kalau nggak salah di wilayah Banjarmasin Timur atau Utara,” ujar Eru.

Menurutnya, keterbatasan laporan membuat polisi sulit memetakan pola pencurian meter air yang kini ramai diperbincangkan. Meski begitu, pihaknya tetap melakukan upaya patroli rutin serta mengumpulkan fakta di lapangan.

Eru menambahkan, kejadian seperti itu umumnya terjadi pada jam-jam kecil saat lingkungan sepi, meski tidak menutup kemungkinan juga bisa terjadi di siang hari.

Baca juga: Ratusan Meteran Air di Kalsel Raib Dicuri, Pelanggan Harus Bayar Biaya Penggantian

Baca juga: Marak Pencurian Meteran Air di Kalsel, Terungkap Nilai Kuningan Cuma Rp 21 Ribu

Adapun dari data yang sebelumnya disampaikan Supervisor Meter Air PAM Bandarmasih, Irwan, dalam pemberitaan BPost, sejak Januari hingga pertengahan Mei 2025, tercatat 93 laporan kehilangan meter air. Dan terakhir, sebagaimana disampaikan Sekretaris PTAM Zulbadi pada Oktober 2025 mencapai 184, artinya terjadi lonjakan tajam.  

Kompol Eru menyebut kedepan koordinasi tetap dilakukan, namun data antarinstansi memang belum sepenuhnya sinkron. “Kalau memang ada indikasi sering terjadi, tentu kami tingkatkan patroli. Kami juga koordinasi dengan satuan Binmas dan Bhabinkamtibmas di wilayah masing-masing untuk tingkatkan pengawasan,” ujarnya.

Ini seperti harapan Ketua RT 21 Kelurahan Antasan Besar, Seno (66), yang mengaku tiga toko di wilayahnya kehilangan meteran air dalam waktu hampir bersamaan. “Saya sempat lihat air nyembur pagi itu, ternyata meterannya udah dicopot. Harapannya ada patroli rutin dari aparat,” ujarnya. (sul)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved