Berita Tanahlaut

Penjelasan Dinkes Tanahlaut Soal DBD Dikabarkan Renggut Nyawa Warga KecamatanTakisung

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) kini merebak di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
FOTO HADHIANSYAH UNTUK BPOST GROUP
PETUGAS Dinkes Tala melakukan pengasapan (fogging) di lokasi positif kasus DBD. Saat ini kasus DBD di Tala mengalami kenaikan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) kini merebak di mana-mana menyusul tibanya musim penghujan. Begitu pula di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Bahkan belakangan ini santer berembus kabar yang menyebut seorang warga di Desa Benua Tengah, Kecamatan Takisung, meninggal akibat terkena DBD.

Informasi dihimpun Kamis (25/1/2024), warga meninggal tersebut berjenis kelamin perempuan dan masih berusia muda. Sekitar sepekan lalu almarhumah mengembuskan napas terakhirnya.

Kepala Desa Benua Tengah Ismanu ketika dikonfirmasi melalui telepon tak menepis kabar tersebut. "Ya memang ada warga di desa kami yang meninggal. Tapi, belum bisa dipastikan karena DBD atau penyakit lainnya," ucapnya.

Baca juga: Penyandang Disabilitas Bisa Jadi Polisi, Polda Kalsel Mulai Lakukan Sosialisasi

Baca juga: Geger Kebakaran di Desa Sungai Danau Satui Tanahbumbu, Warga Berteriak Minta Tolong Tengah Malam

Ia mengatakan di desanya sejak beberapa pekan lalu memang mulai muncul kasus DBD. Awalnya di lingkungan RT 1, namun kemudian menyebar ke RT 2,3, dan 19.

"Saat ini juga masih ada yang kena DBD. Sebagian sudah sembuh, sebagian masih ada yang dalam perawatan," jelas Ismanu.

Dikatakannya kasus DBD bukan hal baru di kampungnya. Hampir selalu terjadi tiap musim penghujan. Begitu pula di desa-desa sekitar.

Pihaknya telah menyerukan kepada seluruh warga untuk meningkatkan gotong-royong melakukan pembersihan lingkungan. Pembagian bubuk abate juga telah diberikan oleh petugas kesehatan.

Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Tala Antonius Jaka mengatakan satu warga Desa Benua Tengah yang meninggal tersebut belum bisa dipastikan dikarenakan DBD.

"Infonya sempat dibawa ke rumah sakit swasta di Kota Pelaihari. Masuk pagi, sorenya meninggal," papar Jaka.

Berdasar gejala klinis, lanjutnya, korban ada gejala demam, lemas, dan diare/mencret.

Selama tiga hari mengalami demam. Kemudian badan lemas disertai diare. "Kami belum ada informasi yang lebih lengkap mengenai hal ini. Namun yang jelas ada komorbid (penyakit penyerta)," tandanya.

Pejabat eselon III ini mengatakan kasus DBD di Tala saat ini memang ada kenaikan. Namun sejauh ini belum terjadi KLB (kejadian luar biasa).

Baca juga: Pentingnya Membangun Desa Pintar Berkelanjutan

Pada rentang waktu Januari hingga Desember 2023, sebutnya, tercatat 275 kasus DBD. Khusus pada Desember 81 kasus.

Sedangkan pada bulan ini (Januari) hingga tanggal 22 tercatat sebanyak 82 kasus. "Kondisinya, sebagian sudah sembuh, sebagian masih dalam perawatan," sebut Jaka.

(banjarmasinpost.co.id/idda royani)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved