Thibbun Nabawi

Nafsu Makan Hilang saat Sakit, Ustadz Abdurrahman Ungkap Respon Tubuh untuk Bersihkan Organ

Ahli kesehatan ala Thibbun Nabawi, Ustadz Abdurrahman Dani Tubuh menjelaskan seseorang yang sakit akan kehilangan Nafsu Makan.

Editor: Mariana
Instagram @abdurrahmandani.official
Ustadz Abdurrahman Dani Tubuh menjelaskan seseorang yang sakit akan kehilangan nafsu makan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Ahli kesehatan ala Thibbun Nabawi, Ustadz Abdurrahman Dani Tubuh menjelaskan seseorang yang sakit akan kehilangan Nafsu Makan.

Disampaikan Ustadz Abdurrahman Dani, hal ini adalah bentuk respon tubuh yang berupaya membersihkan organ-organ.

Ustadz Abdurrahman Dani mengatakan saat sakit umumnya orang-orang akan merasakan indera pengecapnya pahit.

Hal ini bisa jadi lidah pahit karena asam lambung naik, kemudian tidak nafsu makan.

Ustadz Abdurrahman Dani mengatakan Allah menjadikan untuk tubuh untuk merespons kondisi yang kurang baik, sebab itu menyebabkan tidak nafsu makan.

Baca juga: Debat Kelima Capres 2024: Anies Soroti Bansos, Prabowo Sebut Makan Siang Gratis, Ganjar Singgung Ini

Baca juga: Larangan Minum Air Usai Berhubungan Intim Menurut Thibbun Nabawi, Ini Kata Ustadz Abdurrahman Dani

“Biar anda tidak memaksa makanan lagi. Kenapa? Seandainya lambung kita bisa bicara, lambung teriak-teriak dikasih mikrofon di lambung kita. Pak bu tolong jangan siksa saya dengan makanan anda lagi. Cukup biar kami bersihkan makanan yang ada pada tubuh anda,” ujarnya dikutip dari akun Instagram @abdurrahmandani.official.

Selain itu, demam bertujuan untuk menggodok kelembaban yang ada di dalam tubuh.

Disebutkan dalam hadits, haditsnya lemah tapi maknanya benar. Riwayat Assuyuti.

Sesungguhnya banyak sekali penyakit yang disebabkan karena dingin dan dahak.

“Kalau kita banyak makan dingin, dahak menumpuk di dalam tubuh kita. Jangan dibayangin dahak itu hanya lendir di tenggorokan. Di seluruh tubuh ada juga dahak,” ujarnya.

Makanan dingin akan menimbulkan mayoritas penyakit. Sebab itu, sebaiknya tidak banyak makan atau bisa menunaikan puasa, maka dahak akan dibersihkan.

Ketika bangun tidur, kata Ustadz Abdurrahman Dani, Nabi SAW bersiwak untuk membersihkan dahak tersebut.

Ketika bangun tidur tidak dianjurkan sebagaimana disebutkan Ibnu Qayyim, untuk minum air dingin.

Hal ini sebab, di lambung terdapat banyak dahak. Karena itu kebiasaannya sahur Rasulullah SAW hanya pakai kurma.

"Begitu pula kalau kita perhatikan Nabi Muhammad SAW minta kepada Ibnu Abbas dibikinkan apa? Airnya dingin kurmanya panas. Dingin ketemu panas, jadinya hangat," jelasnya.

Sebab ity ketika perut kosong, disarankan untuk tidak minum air dingin.

Bahkan saat buka puasa Nabi Muhammad SAW juga menghindari minum air dingin.

Mengkonsumsi kurma dulu sesuai sunnahnya baru setelah itu minum. Kalau tidak ada kurma kering baru minum air.

Itupun apa caranya, dikit-dikit hanya beberapa teguk. Bukan segelas diminum semua.

Ketika bayi baru lahir, apakah dikasih air susu ibu? Apakah dikasih air putih? Tidak. Tapi ditahnik pakai kurma.

“Kata Imam Ahmad kalau nggak ada kurma bisa dengan madu. Nggak ada madu bisa dengan tebu. Allah itu sayang dengan kita, Allah gak biarkan kita itu makan minum nggak punya aturan,” ujarnya.

Bukan hanya agama yang diatur, urusan makan juga diatur. Ini sebab Allah tidak makhluknya sakit gara-gara pola makan kacau.

Baca juga: Kumpulan Puisi Momen Isra Miraj 2024, Bisa Dipersembahkan saat Lomba dan Acara Peringatan Keagamaan

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved