Thibbun Nabawi

Larangan Minum Air Usai Berhubungan Intim Menurut Thibbun Nabawi, Ini Kata Ustadz Abdurrahman Dani

Ustadz Abdurrahman Dani memaparkan larangan minum air di waktu tertentu menurut Thibbun Nabawi, di antaranya selepas berhubungan intim suami istri.

Editor: Mariana
Instagram Ustadz Abdurrahman Dani
Ustadz Abdurrahman Dani membeberkan larangan minum air di waktu tertentu menurut thibbun Nabawi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Ahli pengobatan ala Thibbun Nabawi, Ustadz Abdurrahman Dani memaparkan larangan minum air di waktu tertentu menurut Thibbun Nabawi, di antaranya selepas berhubungan intim suami istri.

Teori larangan minum air ini dibeberkan Ustadz Abdurrahman Dani merupakan teori para ulama ahlus sunnah wal jama'ah yang sekaligus mereka mentadabburi ilmu kesehatan dan pengobatan.

Hal tersebut disampaikan melalui akun instagram @abdurrahmandani.official, Jumat (29/12/2023).

Meski memiliki banyak manfaat bagi tubuh, ternyata menurut nasihat Imam Syafi'i dan Ibnu Qayyim Rahimahullah, langsung meminum air di waktu tertentu bisa memiliki dampak buruk bagi tubuh.

Adapun waktu yang dilarang untuk langsung meminum air menurut Ustadz Abdurrahman Dani adalah ketika perut sedang kosong seperti bangun tidur dan buka puasa, setelah keluar dari kamar mandi, setelah melakukan hubungan suami istri, sehabis olahraga, selepas dan ketika sedang makan.

Baca juga: Atasi Bekas Sengatan Hewan Dijabarkan Ustadz Abdurrahman Dani ala Thibbun Nabawi, Sediakan Bahan Ini

Baca juga: Info Cuaca Ekstrem Besok 4 Februari 2024, Siapkan Jas Hujan Kalsel, Cek Yogyakarta dan Lampung

Menghindari langsung meminum air di waktu-waktu tertentu ini dipaparkan Ustadz Abdurrahman Dani merupakan hasil penelitian dari para ulama.

"Ulama meneliti ini turun-temurun, bukan omong kosong, ini orang yang amanah gak sembarang ngomong dapat taufik dari Allah, gak nyembah berhala, jauh dari maksiat," jelasnya.

Sementara itu dilansir melalui tribunkesehatan.com, terlalu banyak mengonsumsi air putih juga memiliki dampak negatif bagi tubuh.

Air mengandung elektrolit atau ion, salah satunya natrium yang berperan dalam berbagai proses metabolisme. Kondisi air yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan kekurangan natrium tersebut secara relatif.

Sebab bisa jadi natrium di dalam tubuh jumlahnya cukup, namun karena airnya sangat banyak menjadi berkurang atau lebih encer.

Kekurangan natrium ini dapat menyebabkan gejala awal yang tidak nyaman sampai bahaya serius, seperti mengalami sakit kepala, mual, dan begah.

Bahkan dalam kasus yang ekstrem, terlalu banyak minum bisa menyebabkan kerusakan otak, koma, hingga kematian.

Dikutip kompas.com dari Business Insider, ginjal manusia hanya dapat memproses 800 hingga 1.000 mililiter air per jam.

Jika kita meminum lebih dari batas tersebut tanpa muntah, akan ada bahaya yang mengintai tubuh dan otak.

Sebabnya, kita minum lebih cepat dari pada ginjal mengelola air.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved