Aksi Transfer Arsenal Bikin Geram Mikel Arteta, Edu Sampai Malu, Efek Bumerang Marquinhos

BANJARMASINPOST.CO.ID - Edu merasa malu karena harga transfer Arsenal yang dipotong menjadi bumerang dan membuat pelatih Mikel Arteta sangat marah.

Arsenal menaruh harapan besar pada Marquinhos setelah mengontrak pemain sayap muda Brasil dari Sao Paolo 18 bulan lalu, tapi dia sekarang bisa keluar secara permanen dari Emirates.

Arsenal tampaknya siap melepas pemain sayap Brasil Marquinhos untuk selamanya di musim panas menyusul masa pinjaman yang mengecewakan di Nantes.

The Gunners merekrut Marquinhos, 20, dari Sao Paulo seharga £3 juta pada musim panas 2022.

Pemain muda itu diberi kontrak jangka panjang setelah mengesankan direktur olahraga klub, Edu.

Baca juga: Lima Transfer Pemain Liga Inggris Pekan Ini Masih Bisa Terjadi, Termasuk Pemain Arsenal dan Man Utd

Baca juga: Line Up Arsenal Terbaru di Liga Champions, Jurrien Timber Kembali, Mikel Arteta Kocok Formasi Lama

Mikel Arteta awalnya mengintegrasikan Marquinhos ke dalam skuad tim utamanya dengan sang penyerang mendapat beberapa menit bermain di Liga Europa.

Sebelum bergabung dengan calon promosi Championship Norwich City untuk paruh kedua musim 2022/23.

Peminjaman lainnya telah direncanakan pada musim ini dengan Nantes mengambil Marquinhos untuk musim ini.

Namun perjanjian tersebut dibatasi bulan lalu setelah ia jarang tampil untuk tim Ligue 1 tersebut, hanya membuat total tujuh penampilan.

Kini sepertinya dia sedang dalam masa pinjaman di Emirates sebelum kepindahannya selanjutnya.

Dengan outlet Brasil Globo, dikutip dari Football London, Kamis (8/2/2024) melaporkan bahwa Arsenal telah mengatur agar Marquinhos bergabung dengan Fluminense dengan status pinjaman.

Namun, dijabarkan bahwa perjanjian tersebut mencakup opsi untuk menjadikan kesepakatan itu permanen di kemudian hari jika semua pihak sepakat.

Menyetujui klausul tersebut menandai perubahan besar dalam pendirian Arsenal terhadap Marquinhos yang membuat geram Mikel Arteta.

Terutama mengingat bahwa 18 bulan lalu mereka mengejar pemain muda itu membuat mantan pelatih kepala Sao Paolo Rogerio Ceni 'sangat marah' , menurut laporan dari Bolavip pada saat itu.

Sejak meninggalkan peran sebelumnya sebagai direktur teknis tim nasional Brasil.