Berita Tanahlaut
Pengendara di Pelaihari Nekat Lawan Arus di Ujung Median Hadji Boejasin, Terungkap Penyebabnya
Terungkap alasan sebagian pengendara dari Jalan Purnawirawan Pelaihari ketika hendak menuju arah bundaran Parit langsung belok kanan melawan arus
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Kabupaten Tanah :aut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), dalam waktu dekat kembali duduk semeja. Mereka akan membahas area rawan kecelakaan lalu lintas di sekitar ujung median Jalan Hadji Boejasin, Pelaihari.
Sejumlah warga di kota ini, Minggu (11/2/2024), menyebut posisi ujung median jalan tersebut nanggung sehingga memicu sebagian pengendara bergerak melawan arus. Ini karena jarak ujung median dengan jalan lingkungan di sekitarnya berdekatan.
Contohnya dengan posisi Jalan Purnawirawan yang jaraknya sekitar 20 meter dari ujung median. Akhirnya, ada sebagian pengendara dari Jalan Purnawirawan ketika hendak menuju arah bundaran Parit langsung belok kanan bergerak melawan arus.
"Seharusnya kan belok kiri dan putar balik di bundaran dekat simpang Kejaksaan. Tapi karena merasa kejauhan memutar sehingga akhirnya potong kompas, belok kanan. Setelah melewati median, barulah menepi ke lajur kiri," sebut Suryani, warga Angsau, Pelaihari.
Karena itu menurut pekerja swasta ini mungkin lebih baik median tersebut dihilangkan hingga di area muara Jalan Purnawirawan. Dengan begitu warga dari arah jalan ini ketika akan menuju arah Bundaran Parit bisa langsung menyeberang dan bergerak di lajur kiri.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Tala Danoe Sulaiman mengatakan hal tersebut akan dibahas pada Forum LLAJ yang melibatkan berbagai pihak terkait. "Itu segera kami kaji untuk mencari solusi terbaik agar lalu lintas lancar dan aman," ucapnya.
Sementara ini, dirinya mengimbau kepada seluruh pengendara berhati-hati ketika melintasi di area sekitar ujung median Jalan Hadji Boejasin tersebut. Selain itu juga mesti menaati ketentuan berlalu lintas.
Pengendara dari Jalan Purnawirawan misalnya, maka ketika hendak menuju arah Bundaran Parit maka harus putar balik di bundaran dekat simpang Kejaksaan. Tidak boleh langsung belok kanan menyisir di lajur kanan karena rawan laka lantaran melawan arus.
Begitu pula pengendara dari arah Bundaran Parit ketika hendak menuju ke Jalan Hutan Kota yang berada di sisi kanan. Tidak boleh bergerak ke lajur kanan saat sampai di ujung median karena melawan arus lalu lintas. Harus bergerak lurus dulu sejauh sekitar 200 meter dan putar balik di bundaran simpang Kejaksaan.
Baca juga: Aniaya Tukang Warung hingga Terluka, Warga Tungkap Binuang Diringkus Polisi, Keris Jadi Bukti
Baca juga: Bapasak Perluas Kepengurusan Laskar Adat, Tegaskan Komitmen Jaga Ulama dan Negara
Fakta itu pula yang dilihat Sekretaris Daerah (Sekda) Tala H Dahnial Kifli ketika melakukan pemantauan langsung di lokasi rawan laka tersebut, Jumat pagi kemarin. Selama sekitar lima jam ia berada di pedestrian di depan kantor Dinas Kesehatan Tala sejak sekitar pukul 06.00 Wita.
Sekitar dua jam berselang, Kadishub juga tiba di lokasi mendampingi Sekda memantau pergerakan arus lalu lintas di sekitar ujung median Jalan Hadji Boejasin itu.
Dahnial melihat langsung beberapa pengendara yang bergerak melawan arus yakni yang bergerak dari arah bundaran Parit menuju Hutan Kota. Lalu, pengendara dari Jalan Purnawirawan yang langsung belok kanan bergerak melawan arus menuju arah bundaran Parit.
Selain itu Sekda juga melihat beberapa pengemudi mobil dari arah Jalan Hutan Kota maupun dari arah bundaran simpang Kejaksaan ketika putar balik di ujung median, terlihat mengalami hambatan saat arus lalu lintas sedang ramai.
Pada kondisi seperti itu lah potensi kerawanan kecelakaan terbuka. Pasalnya kadang ada pengendara dari arah bundaran simpang Kejaksaan maupun dari arah bundaran Parit yang melaju dengan kecepatan lumayan tinggi.
Bahkan pada Rabu pagi lalu ketika hendak ke kantor, Dahnial tertabrak pengendara roda ketika sedang putar balik di ujung median Jalan Hadji Boejasin tersebut.
"Saya dan Kadishub sudah melihat sendiri potensi-potensi kerawanan laka di sekitar ujung median itu. Jadi, harus dikaji lagi guna meminimalisasi risiko kerawanan itu," ucap Dahnial.
(banjarmasinpost.co.id/roy)
Dies Natalis ke-16, Ini Langkah Politala Hadapi Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 |
![]() |
---|
PT Bandangantirta Agung Perkuat Kapasitas Produksi Air Minum, Beli Mesin Canggih Senilai 100 Miliar |
![]() |
---|
H Rahmat Tegaskan Dukung Penuh Politala Jadi Universitas, Ini Tantangan Besar yang Harus Disikapi |
![]() |
---|
Fokus Tekan Kasus Stunting, Kader Posyandu Nusaindah Tanahlaut Lakukan Sweeping Berikan Layanan Ini |
![]() |
---|
Polda Kalsel Perluas Tanam Jagung di Tala, Pemkab Sebut Mata Rantai Penting Kendalikan Harga Pangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.