Pemilu 2024

Pengamat Politik Kalsel Sebut Satu Putaran Sulit Terjadi

Apakah nantinay Pemilu 2024 akan berlangsung satu putaran, ini kata Dosen FISIP ULM Prof Dr Drs H Bachruddin Ali Akhmad MSi dan Dosen Uniska

Editor: Irfani Rahman
Foto Banjarmasinpost.co.id/Aya Sugianto
Dosen FISIP ULM Prof Dr Drs H Bachruddin Ali Akhmad MSi dan Dosen Uniska Banjarmasin MS Shiddiq MSi, PHd dipandu jurnalis BPOst Dwie Sudarlan hadir di Program Tribun Series Suara Rakyat 

BANJARMASINPOST6.CO.ID - Sebanyak 3.025.220 pemilik hak suara di Kalimantan Selatan (Kalsel) dicatat di 13.584 tempat pemungutan suara (TPS) agar bisa melakukan pencoblosan, Rabu (14/2). Pemilihan presiden (pilpres) menjadi salah satu pembahasan hangat di masyarakat, di samping pemilihan calon anggota legislatif.

Dalam Program Tribun Series Suara Rakyat, Senin (12/2), Dosen FISIP ULM Prof Dr Drs H Bachruddin Ali Akhmad MSi dan Dosen Uniska Banjarmasin MS Shiddiq MSi, PHd menyampaikan kalkulasinya mengenai peluang Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan, Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto dan Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo di Kalsel.

Perbincangan yang dipandu Jurnalis Bpost Dwie Sudarlan ini ditayangkan di akun YouTube Banjarmasin Post News Video, Facebook BPost Online dan Instagram @banjarmasinpost. Berikut petikannya:

Mungkinkah pilpres satu putaran?

Bachruddin : Dengan dinamika yang terjadi antara PDIP dan Jokowi, saya rasa satu putaran itu sulit terjadi. Karena itu berpengaruh terhadap basis di Pulau Jawa. Seandainya PDIP tidak terpecah, mungkin saja narasi satu putaran itu terealisasi.

Shiddiq : Hampir mustahil kalau satu putaran. Meskipun banyak lembaga survei yang menyatakan perolehan suara salah satu paslon melampaui 50 persen.

Dengan kemungkinan terjadinya dua putaran, siapa paslon yang punya peluang paling besar?

Bachruddin : Dari ketiga paslon, yang paling besar mengalami masalah adalah 3 karena terjadi ‘penggembosan’. Sedangkan paslon 1 dan 2 ini saya kira sama-sama paling siap.

Shiddiq : Kondisi prapenetapan paslon tentu akan berdampak psikologis dan politis terhadap 2. Publik sekarang sudah cukup cerdas dengan mengakses banyak kanal media. Itu berpotensi menurunkan elektabilitas 2. Saya melihat, yang diuntungkan dari itu bukan paslon 2, melainkan 3. Memang ada pengaruh ketika terjadi penggembosan. Saya melihat yang berpeluang besar masuk ke putaran kedua tentu paslon 1 dan 3.

Jika yang masuk ke putaran kedua adalah paslon 1 dan 2, bagaimana arah 3?

Bachruddin : Melihat historis politiknya, PDIP dengan Partai Golkar ini seperti kontrakdiksi bagaikan air dengan minyak. Kita tahu bahwa Partai Golkar merupakan representasi dari Orde Baru, sedangkan PDIP representasi Orde Lama. Sedangkan Golkar mengusung 2, dan PDIP mengusung 3. Jadi, tidak akan mungkin paslon 3 khususnya PDIP itu bergabung ke 2 seandainya tidak lolos di putaran kedua. Kemungkinan besar ke paslon 1.

Tapi di kubu paslon 1 ada PKS yang notabene sangat berseberangan ideologinya dengan PDIP. Mungkinkah mereka bersatu?

Bachruddin : Sangat mungkin. Ideologi partai politik itu sejatinya adalah Pancasila. Sedangkan ideologi Islam, kapitalis, sosialis yang dianut beberapa partai itu hanya bagian saja dari Pancasila. Ini hanya soal menurunkan ego untuk mereka menyatu pada satu ideologi yakni Pancasila. Jika dilihat juga, PKS yang memegang ideologi Islam dan PDIP yang memegang ideologi sosialis itu sangat dekat sebenarnya.

Jika yang masuk ke putaran kedua adalah paslon 1 dan 3, bagaimana arah 2? Terlebih, 2 ini merupakan koalisi yang parpolnya paling banyak.

Shiddiq : Yang paling memungkinkan, 2 akan bergabung ke 3. Karena Koalisi Indonesia Maju yang dipimpin Prabowo ini sejatinya hampir mirip dengan era Jokowi-Ma’ruf Amin. Hanya ada tambahan Demokrat. Saya rasa sangat mungkin 2 merapat ke 03, apalagi motor koalisi di pasangan Ganjar-Mahfud adalah PDIP juga.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved