Pemilu 2024

Sepekan Ketua KPPS Sabuhur Jalani Perawatan di Rumah Sakit, Petinggi Polres Tala Berikan Ini

Di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), juga ada pelaksana lapangan pencoblosan pemilu 2024 yang drop

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
banjarmasinpost.co.id/idda royani
WAKAPOLRES Tala Kompol Andri Hutagalung didampingi Kasat Samapta AKP Winarto menyambangi dan memberi bingkisan kepada Ahmad Riyadi, ketua KPPS TPS 10 Desa Sabuhur, Sabtu (24/2) siang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Seperti di sejumlah daerah lain, di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), juga ada pelaksana lapangan pencoblosan pemilu 2024 yang drop dan menjalani perawatan di rumah sakit.

Contohnya Ahmad Riyadi yang sejak sepekan lalu menjalani perawatan di rumah sakit swasta ternama di Kota Pelaihari (Tala). Ketua KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) TPS 10 Desa Sabuhur, Kecamatan Jorong, ini dirawat di salah satu ruangan di lantai 4.

Di ruangan itu, ia didampingi sang istri, Retno. Kedua anaknya juga ada yaitu Sifa Uzzahra (11) dan Anindya (17 bulan).

Mereka terharu ketika mendapat tamu istimewa, Sabtu (24/2/2024) pukul 10.30 Wita, yaitu Wakapolres Tala Kompol Andri Hutagalung didampingi Kasat Samapta AKP Winarto dan rombongan.

Baca juga: Kantor KPU Kalsel Digeruduk Puluhan Massa, Ini Aspirasi yang Disampaikan

Baca juga: Pencarian Bocah Hilang di Sungai Barabai, Tim SAR Gabungan Lakukan Penyisiran Hingga 200 Meter

Kedatangan rombongan Wakapolres itu untuk menjenguk Riyadi. Sekaligus memberikan sekeranjang buah dan bingkisan (tali asih). Turut hadir Kasat Intelkan Iptu Abdullah A Ni'am dan Kasat Polairud Iptu Khairin Aplani dan humas Polres..

"Terimakasih banyak Pak sudah mau mengunjungi saya. Ini sudah lumayan membaik dan sore ini sudah bisa pulang," ucap Riyadi.

Bapak dua anak ini menuturkan kondisi kesehatannya drop pada Kamis (15/2/2024) dinihari pekan lalu sekitar pukul 02.30 Wita.

Ia mengaku memang sangat kelelahan karena kurang istirahat sejak logistik pemilu tiba pada Selasa. Lanjut pencoblosan mulai Rabu pagi dan berlanjut penghitungan suara pemilu.

Lantaran fisiknya yang terforsir pekerjaan, tubuh Riyadi demam tinggi, pusing, mual dan muntah-muntah. Dinihari itu juga ia menjalani perawatan di rumahnya di RT 16 Dusun Sidomukti.

Ia diinfus oleh perawat desa setempat. Lantaran kondisi kesehatannya tetap drop, kemudian pada Senin (19/2/2024) ia dievakuasi ke rumah sakit swasta di Pelaihari guna mendapat perawatan yang memadai.

Hasil pemeriksaan dokter, sakit apa? "Saya dinyatakan terkena DBD (Demam Berdarah Dengue). Ini anak sulung saya kena, jadi sama-sama dirawat di ruangan ini," papar Riyadi.

Sepekan menjalani perawatan, kesehatannya membaik dan dokter telah mengizinkannya pulang. Riyadi dijadwalkan pulang pukul 15.00 Wita.

Ia menuturkan perawatannya melalui BPJS sehingga dirinya tak perlu bingung lagi memikirkan biaya pengobatan.

Wakpolres mengatakan pihaknya dari lembaga Polri yang juga bagian dari pemerintah mengucapkan terimakasih atas kerja keras Riyadi dalam menyukseskan pemilu.

Karena itu ketika kemudian ada penyelenggara pemilu yang sakit, ucap Andri, pihaknya punya tanggungjawab moral untuk menjenguk dan menyemangati. Sekaligus memberikan sedikit tali asih.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved