Thibbun Nabawi

Penyebab dan Bahaya Penyakit Ain Penjelasan Ustadz Abdurrahman Dani, Bisa Timbulkan Kematian

Bisa menyebabkan kematian, Pakat Thibbun Nabawi Ustadz Abdurrahman Dani jelaskan penyebab dan bahaya penyakit ain, simak cara terhindar penyakit ain

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Rahmadhani
Instagram
Bisa menyebabkan kematian, Ustadz Abdurrahman Dani jelaskan penyebab dan bahaya penyakit ain. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Bisa menyebabkan kematian, Ustadz Abdurrahman Dani jelaskan penyebab dan bahaya penyakit ain.

Siapa sangka penyakit ain ternyata bisa muncul hanya dari tatapan mata saja.

Hal tersebut dijelaskan Ustadz Abdurrahman Dani melalui unggahan video di akun instagram pribadinya @abdurrahmandani.official, Senin (26/2/2024).

Ahli pengobatan thibbun nabawi tersebut menjelaskan, penyakit ain bisa muncul dari tatapan orang yang merasa iri, hasad, hingga dengki.

“Kalau hati kita dalam kondisi berpenyakit buruk, hasad, iri, dengki, maka mata kita menjadi mata yang berbahaya, melemparkan panah yang beracun, bahkan bisa mematikan objek yang dilihat dari benda mati atau makhluk hidup yang dikenal dengan ain,” papar Ustadz Abdurrahman Dani.

Beliau menjelaskan, penyakit ain memiliki dampak yang begitu dahsyat bahkan bisa menyebabkan kematian.

Baca juga: Pembalut yang Dianjurkan untuk Kesehatan Ala Thibbun Nabawi, Ustadz Abdurrahman Dani Sarankan Ini

“Makanya nabi bersabda sesungguhnya banyak sekali umatku yang meninggal setelah qada dan qadar dari Allah adalah karena mata jahat, kita mungkin gak sadar ada orang yang meninggal karena mata kita,” tanbahnya.

Oleh karena itu Ustadz Abdurrahman Dani menyarankan untuk menghindari perbuatan yang menyebabkan ain seperti takjub berlebihan dengan dunia hingga menatap penuh iri dan dengki.

Penyakit ain bukanlah sakit fisik seperti pada umumnya.

Tetapi penyakit ain timbul akibat rasa dengki maupun kagum.

Penyakit ain dapat berupa gangguan pada tubuh, namun bisa juga dalam bentuk kerugian atau bahaya.

Efek dari terkena pandangan ain ini bermacam-macam.

Ada yang bisa membuat orang yang dipandang langsung sakit, celaka, atau bahkan bisa sampai menyebabkan kematian.

Rasulullah SAW pernah bersabda penyebab kematian pada umatnya selain karena takdir Allah SWT adalah karena penyakit ain.

Penyakit ain bermula dari pandangan mata yang kemudian menciptakan perasaan iri, dengki, hasad, dan takjub.

Penyakit ini bisa berasal dari diri sendiri atau orang lain.

Seperti kejadian di zaman Rasulullah, yaitu ketika sahabat Amir bin Rabiah mandi bersama Sahabat Sahl bin Hanif.

Amir bin Rabiah terkagum-kagum saat melihat badan Sahl bin Hanif yang putih dan bersih, seketika itu Sahl bin Hanif pingsan, para sahabat yang lain akhirnya memanggil Rasulullah.

Setelah meruqyah Sahl bin Hanif, beliau bersabda:

إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مَالِهِ أَوْ أَخِيهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيَدْعُ بِالْبَرَكَةِ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ

“Ketika salah satu di antara kalian kagum saat melihat dirinya sendiri, barang miliknya atau saat melihat saudaranya, maka doakanlah dia dengan keberkahan, karena ‘ain itu nyata” (HR Nasa’i dan Hakim).

Maka tidak heran jika Rasulullah menjadikan ain ini sebagai bagian dari sesuatu yang dianggap berbahaya dan patut untuk diwaspadai.

Hal ini salah satunya dapat kita lihat dari salah satu isi doa Rasulullah yang berisi tentang bentuk permohonan perlindungan Allah atas penyakit ain seperti dalam doa berikut:

Hal pertama yang perlu dilakukan agar terhindar dari penyakit ‘ain adalah menghindari sikap suka pamer, dan berhias diri dengan sifat tawadhu‘.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sungguh Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendah diri agar tidak ada seorang pun yang berbangga diri pada yang lain dan agar tidak seorang pun berlaku zalim pada yang lain” (HR. Muslim no. 2865).

Baca juga: Cara Tidur Rasulullah SAW Menurut Thibbun Nabawi, Ustadz Abdurrahman Dani Urai Posisi yang Baik

Sebisa mungkin hindari menyebut-nyebut kekayaan, kesuksesan usaha, kebahagiaan keluarga, juga memamerkan foto anak, foto diri, foto istri/suami, dan hal-hal lain yang bisa menimbulkan iri-dengki dari orang yang melihatnya.

Atau juga yang bisa menyebabkan kekaguman berlebihan dari orang yang melihatnya.

Karena pandangan kagum juga bisa menyebabkan ‘ain, sebagaimana sudah disebutkan.

Kemudian di antara upaya pencegahan penyakit ‘ain adalah dengan menjaga dan memelihara semua kewajiban dan menjauhi segala larangan.

Kemudian taubat dari segala macam kesalahan dan dosa, juga membentengi diri dengan beberapa dzikir doa, dan ta’awudz (doa perlindungan) yang disyariatkan.

Cara Terhindar dari Penyakit Ain

Rutinkan dzikir-dzikir pagi dan sore, serta dzikir-dzikir harian seperti dzikir keluar/masuk rumah.

Dzikir keluar/masuk kamar mandi, dzikir hendak tidur atau bangun tidur, dzikir naik kendaraan, dzikir ketika akan makan, dzikir setelah shalat, dan lainnya.

Diantara dzikir pencegah ‘ain yang bisa dibaca kepada anak-anak agar tidak terkena ‘ain adalah sebagaimana yang ada dalam hadits Ibnu Abbas radhiallahu’anhu.

Bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mendoakan Hasan dan Husain dengan doa:

أُعِيذُكما بكلِماتِ اللهِ التَّامَّةِ، مِن كلِّ شيطانٍ وهامَّةٍ، ومِن كلِّ عينٍ لامَّةٍ

/u’iidzukuma bikalimaatillahit taammah, min kulli syaithaanin wa haamah wa min kulli ‘ainin laamah/

“Aku meminta perlindungan untuk kalian dengan kalimat Allah yang sempurna, dari gangguan setan dan racun, dan gangguan ‘ain yang buruk”.

Lalu Nabi bersabda: “Dahulu ayah kalian (Nabi Ibrahim) meruqyah Ismail dan Ishaq dengan doa ini” (HR. Abu Daud no. 4737, Ibnu Hibban no.1012, dishahihkan Syu’ain Al Arnauth dalam Takhrij Ibnu Hibban).

(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved