Sikap Juventus Setelah Vonis Akhir Larangan Doping 4 Tahun Paul Pogba Terungkap, Eks Man Utd Melawan

BANJARMASINPOST.CO.ID - Juventus tidak akan memberikan pernyataan resmi mengenai larangan empat tahun Paul Pogba karena tuduhan doping.

Pogba secara resmi dijatuhi skorsing empat tahun oleh pengadilan anti-doping di Italia pada Kamis pagi.

Dia sempat gagal dalam tes doping menyusul kemenangan 3-0 atas Udinese pada awal musim Serie A 2023-24 pada Agustus lalu.

Meskipun ada berita yang tersebar pada hari Kamis, Juventus tidak akan memberikan komentar publik mengenai masalah ini sebelum hari berakhir.

Salah satu kabar terbaru dari klub mengenai topik Pogba datang dari direktur olahraga Cristiano Giuntoli pada bulan Desember

Baca juga: Efek Paul Pogba Pangkas Jarak Poin Juventus dari Inter Milan, Angelo Alessio Sebut Hal yang Mungkin

Baca juga: AC Milan, Inter dan Juventus Opsi Transfer Klub Baru Gelandang Arsenal Jorginho, Arteta Fokus Gelar

Dia mengatakan bahwa klub akan menunggu keputusan akhir sebelum mendiskusikannya dengan rombongannya. Kami akan menunggu.

Laporan terbaru menyebutkan bahwa Juventus bisa memutus kontrak Pogba karena masa skorsingnya lebih dari enam bulan.

Namun klub akan meluangkan waktu untuk mengevaluasi tindakan terbaik mereka.

Dapat dipahami bahwa Juventus akan berbicara dengan rombongan Pogba sebelum mengambil keputusan.

Yang dapat diputuskan setelah akhir musim ini, atau bahkan mungkin pada bulan Juni.

Pogba Akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga di Lausanne dalam upaya untuk mengurangi jangka waktu larangannya.

Paul Pogba yang 'patah hati' memecah keheningan setelah larangan empat tahun doping dikonfirmasi pada hari Kamis.

"Saya tidak akan pernah melakukan apa pun untuk meningkatkan kinerja saya' dan 'Saya akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga," kata Paul Pogba, dikutip Football Italia, Jumat (1/3/2024)

Pogba bereaksi terhadap larangan empat tahun dari pengadilan anti-doping Italia dengan pernyataan resmi yang dipublikasikan di akun Instagram resminya.

“Saya hari ini telah diberitahu mengenai keputusan Tribunale Nazionale Antidoping dan yakin bahwa keputusan tersebut tidak benar,” katanya.

“Saya sedih, terkejut dan patah hati karena semua yang telah saya bangun dalam karir bermain profesional saya telah direnggut dari saya," lanjutnya.

“Ketika saya bebas dari batasan hukum, cerita lengkapnya akan menjadi jelas, namun saya tidak pernah secara sadar atau sengaja mengonsumsi suplemen apa pun yang melanggar peraturan anti-doping," katanya.

“Sebagai atlet profesional, saya tidak akan pernah melakukan apa pun untuk meningkatkan performa saya dengan menggunakan zat-zat terlarang dan tidak pernah menghina atau menipu sesama atlet dan pendukung tim mana pun yang pernah saya bela, atau lawan saya," bebernya.

“Sebagai konsekuensi dari keputusan yang diumumkan hari ini, saya akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga," tegasnya.

Pogba gagal dalam tes doping pada 20 Agustus 2023, setelah pertandingan tandang Serie A melawan Udinese , yang seluruhnya ia habiskan di bangku cadangan.

DHEA, yang dapat meningkatkan kadar testosteron, ditemukan di tubuh Pogba dan sampel kedua juga dinyatakan positif pada bulan Oktober.

Pogba telah diskors secara hati-hati oleh jaksa anti-doping pada September 2023 dan akibatnya juga oleh Juventus.

Ini berarti Pogba tidak berlatih bersama rekan satu timnya selama lima bulan, menerima €2.400 per bulan, biaya minimum yang ditentukan oleh kesepakatan kolektif antara klub dan Asosiasi Pesepakbola untuk pemain yang diskors karena doping.

Di atas kertas, Juventus sudah bisa memutus kontraknya, namun akan berbicara terlebih dahulu dengan pihak sang pemain dan mungkin belum mengambil keputusan apa pun hingga Juni nanti.

Raksasa Serie A tersebut diperkirakan tidak akan merilis pernyataan apa pun terkait dengan putusan kasus Paul Pogba.

(Banjarmasinpost.co.id)