Berita Banjarmasin

Dekan Fakultas Kedokteran ULM Sebut Anak yang Pernah Stunting Mudah Terkena Penyakit Degeneratif

Anak yang pernah mengalami stunting akan mudah menderita diabetes atau penyakit degeneratif lain seperti kanker dan diabetes.

Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Budi Arif Rahman Hakim
ISTIMEWA
Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan ULM, Dr dr Istiana Mkes 

 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan ULM, Dr dr Istiana MKes angkat bicara terkait penanganan stunting.

Menurutnya, stunting merupakan kondisi yang disebabkan tubuh mengalami kekurangan gizi secara kronis.

Biasanya terjadi pada anak-anak di bawah lima tahun. Bahaya stunting sendiri pada anak yakni mempengaruhi kerentanan terhadap penyakit infeksi. Karena sistem imun yang rendah akibat kurang gizi.

Kemudian, mempengaruhi fungsi kognitif seperti gangguan perkembangan otak, gangguan konsentrasi, dan akibatnya gangguan pada kecerdasan.

Dibeberkannya, bahaya stunting tidak hanya dampak pada saat masih anak-anak saja. Bahkan, hingga dewasa.

Anak yang pernah mengalami stunting akan mudah menderita diabetes atau penyakit degeneratif lain seperti kanker dan diabetes. Karena kekurangan zat gizi makro dan mikro saat kecil. Ini akan menyebabkan gangguan hormon insulin.

Pencegahan stunting dimulai dari penanganan anemia pada remaja putri, sehingga program pemberian zat tambah darah pada siswi di sekolah-sekolah tingkat menengah dan atas.

Kemudian, edukasi pada perempuan yang akan menikah terkait stunting perlu dilakukan, terutama bagaimana cara memberikan ASI, MP ASI, akibat stunting.

Perlu Kontrol Antenatal care (ANC). Pada ibu hamil wajib dipantau. Terutama pemberian tablet tambah darah. Penimbangan bayi dan balita secara rutin di posyandu. Sehingga bisa deteksi dini stunting lewat program ini ditambah program tambahan makanan untuk bayi dan balita saat pemeriksaan di posyandu.

Upaya yang telah dilakukan pemerintah saat ini sudah bagus. Sudah berkolaborasi dengan semua pihak, dari dinas kesehatan provinsi dan kota, dinas pertanian, dinas peternakan, dinas perikanan, BKKBN dan akademisi dari universitas yang ada di daerah ini.

Pemerintah juga sudah membuat program pemberian makanan tambahan, pendampingan cara pemberian tambahan makanan, edukasi dan sebagainya.

Kami dari Fakultas Kedokteran juga ikut berperan dengan mengirimkan tenaga ahli serta mahasiswa melalui kegiatan KKN di desa dengan kasus stunting yang masih tinggi.

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved