Kabar Kalteng

Kondisi Prikologis Bocah Kelas 1 SD di Palangkaraya Korban Kekerasan Orang Tua Murid Diperiksa

Kondisi fisik dan psikologis bocah kelas 1 SD yang jadi korban kekerasan oleh orang tua murid, Rabu (6/3/2024) siang diperiksa.

Editor: Edi Nugroho
net
Ilustrasi pemukulan. Kondisi fisik dan psikologis bocah kelas 1 SD yang jadi korban kekerasan oleh orang tua murid, Rabu (6/3/2024) siang diperiksa. 

BANJARMASINPOST.CO.ID,. PALANGKARAYA - Kondisi fisik dan psikologis bocah kelas 1 SD yang jadi korban kekerasan oleh orang tua murid, Rabu (6/3/2024) siang diperiksa.

Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat atau DALDUKKBP3APM Palangkaraya bertindak cepat.

DALDUKKBP3APM Palangkaraya mendatangi kediaman bocah kelas 1 SD yang jadi korban kekerasan oleh orang tua murid, Rabu (6/3/2024) siang.

DALDUKKBP3APM Palangkaraya memeriksa kondusi fisik dan psikologis bocah kelas 1 SD pasca tindak kekerasan yang dialaminya saat di sekolah.

Baca juga: Orang Tua Murid Pemukul Bocah Kelas 1 SD di Palangkaraya Ungkap Penyebab Perbuatan Nekatnya

Baca juga: Berlangsung 3 Tahun, Pembangunan Mall di Jalan Ir Soekarno Sampit Dihentikan Oleh DPMPTSP Kotim

Kepala DALDUKKBP3APM Palangkaraya, Muhammad Fitriyanto Leksono mengatakan terus melakukan pendampingan terhadap anak korban.

“Kami melakukan pendampingan untuk mengecek kondisi psikologis dan fisik anak pasca mengalami kekerasan,” terangnya.

Ia mengatakan tujuan pendampingan guna mengetahui apakah anak dapat belajar dan bersekolah lagi pasca kejadian.

Serta untuk mengetahui apakah masih ada rasa trauma, was-was, dan ketakutan dari anak yang menjadi korban kekerasan.

“Kami tentu berharap anak dapat kembali bersekolah, belajar, dan membaur dengan teman-temannya,” ujar Fitriyanto.

Ia mengatakan kondisi terkini dari anak yang menjadi korban sudah membaik dan tidak ada permasalahan lagi.

Kekerasan terjadi diduga anak sebagai korban bercanda mencekik dengan temannya hingga menangis.

Setelah itu, temannya tersebut memberitahukan kepada terduga pelaku kekerasan yang merupakan orang tua murid.

Orang tua murid tersebut masuk ke kelas dan diduga melakukan kekerasan pada wajah korban hingga mengalami luka yang menyebabkan keluarnya darah dari hidung.

Baca juga: Sempat Dikira Bayi Dibuang, Geger Kotak Misterius di Semak Bisa Bergerak di Ketapang Kotim

Melihat kasus tersebut, Kepala DALDUKKBP3APM Palangkaraya pun memberikan tanggapan.

“Tentu kita tidak berharap kasus kekerasan di lingkungan sekolah terjadi lagi dan kita berharap sekolah yang ada di Kota Palangkaraya bisa ramah anak,” terangnya.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved