Ramadhan 2024

Hikmah Puasa di Kehidupan Sehari-hari Disampaikan Ustadz Adi Hidayat, Simak Doa Sambut Ramadhan 2024

Ustadz Adi Hidayat memaparkan hikmah Puasa Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari setiap umat Islam yang beriman.

Editor: Mariana
Youtube Adi Hidayat Official
Ustadz Adi Hidayat memaparkan hikmah Puasa Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari setiap umat Islam yang beriman. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat memaparkan hikmah Puasa Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari setiap umat Islam yang beriman.

Tatkala ibadah puasa diturunkan, diceritakan Ustadz Adi Hidayat Nabi Muhammad SAW mengklarifikasi ulah orang-orang Yahudi yang tinggal di Madinah saat itu yang menyebut umat Islam mengikuti puasa kaum Yahudi.

Ustadz Adi Hidayat menuturkan perintah puasa langsung Allah turunkan melalui ayat Alquran di Surah Al-Baqarah yang menjelaskan mengenai kewajiban puasa bagi orang-orang beriman.

Saat ini umat Islam berada di hari-hari akhir bulan Sya'ban 1444 Hijriyah, setelah itu menuju hadirnya bulan Ramadhan 2023.

Diketahui, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriyah pada Senin (11/3/2024). Sementara itu, pemerintah akan menetapkan awal Ramadhan 2024 melalui sidang isbat.

Baca juga: Tradisi Ziarah Kubur Dilakukan Jelang Bulan Ramadhan 2024, Ustadz Abdul Somad Sebut Bikin Ingat Mati

Baca juga: Resep Menu Buka Puasa Ramadhan 2024, Yuk Coba Bikin Takjil Bubur Sumsum dan Bubur Kacang Hijau

Di bulan Ramadhan umat muslim diperintahkan menunaikan puasa dari terbit fajar hingga tenggelam matahari selama 30 hari atau satu bulan.

Ustadz Adi Hidayat menjabarkan Rasulullah SAW menyebut kalimat yang indah dalam menyambut perintah puasa dari Allah SWT.

"Kata Nabi SAW puasa yang kita tunaikan ini spesial dan berbeda dengan yang lain, ketika kaum Yahudi mengatakan puasa mereka puasa yang bagus dan hebat dan diikuti umat Islam, maka kalimat tersebut yang dikatakan Nabi SAW," terang Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Surat Al-Baqarah Ayat 183

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba 'alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum tattaqụn

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Keistimewaan puasa yakni kata ashiyam disebutkan sembilan kali dalam Alquran, selain shiyam ada pula shaum yang disebutkan satu kali dalam Alquran, bermakna umum menunjuk kata imsak.

Bisa bermakna menahan secara umum, bisa berarti puasa yang ada ketentuannya, bisa berarti menahan secara singkat apa saja yang bersifat menahan dinamakan shaum.

"Kalau benar puasa Ramadhan ditunaikan maka akan melahirkan yang tidak ditemukan pada ibadah lain yaitu junnah," papar Ustadz Adi Hidayat.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved